Batik Workshop in Ubud Bali

Senin, 22 Februari 2016 0 komentar

Trip ke Ubud - Bali ini merupakan yang pertama kali dalam rangka menemani host familyku yang sedang jalan jalan di sini. Tak disangka, si host mom (Anne) masih ingat bahwa dulu dia bilang ingin belajar membatik bersama sama kalau suatu saat ke Indonesia. Dan benar saja tanpa sepengetahuanku dia sudah mendaftarkan kami bersama sama satu harian belajar batik di Widya Batik di Ubud.

Kami datang dengan dijemput orang dari Widya batik dan ternyata usaha ini adalah bisnis keluarga dan lokasinya pun berada di belakang rumah keluarga mereka. Sangat sederhana karena berada di ruang terbuka yang diatapi tenda.
Suasana Widya Batik Workshop
Seorang mas-mas nya dengan sigap menerangkan terlebih dahulu teori cara membuat batik dalam bahasa inggris. Berikut step step yang diajarkan sambil kami mempraktekannya :
1. Pilih motif yang anda inginkan
Sebelum ke workshop ini, saya dan host family sempat googling tentang desain / motif yang ingin kami buat. Agak mencemaskan sih karena saya gak pinter gambar. Malah kepikir mau bikin motif abstrak aja heheeh rupanya widya batik sudah menyediakan puluhan gambar di sebuah kertas A5 yang telah mereka gambar mulai dari gambar pemandangan, hewan, Hindu's God, etc. Kalau mau gambar sendiri sih sebenarnya bisa, tapi mungkin lebih bijak (mengingat waktu) pakai saja yang ada dulu. Saya pun akhirnya memilih sebuah gambar ikan koi yang lagi berenang di laut.
Desain batik yang tersedia
2. Mulailah menjiplak.
Sesudah memilih, saya menuju ke meja panjang ditengah dimana telah disiapkan masing-masing sebuah kain katun tipis yang besarnya lebar sedikit dari kertas desain. Kertas kemudian diletakkan di bawah katun dan mulailah menjiplak desain tersebut ke kartun ini. Tak perlu tebal-tebal karena nanti kalau salah mudah dihapus dan juga nanti akan ditebalkan dengan lilin.
Soal jiplak menjiplak.. jagonya!

3. Belajar membuat garis dengan canting
Setelah semua gambar tampak cantik di kain katun, saatnya memulai proses batik yang sebenarnya yaitu menebalkan garis dengan lilin menggunakan canting. Tetapi untuk belajar, mas mas nya rupanya telah menyediakan sebuah katun kecil gambar kita masing masing yang telah disederhanai. Kain sample inilah yang akan digunakan pertama kali sambil si masnya menjelaskan. Posisi mencanting haruslah 45derajat tidak terlalu ke bawah agar lilin panas tidak terlalu cepat menetes, tidak terlalu tinggi karena akan membuat lilin mengalir keluar mengenai tangan. Mulailah dari kiri atas selalu. Jika sudah selesai. yang di bawah bisa diputar ke atas. Lilin yang diambil pun hanya sedikit demi sedikit, karena lilin cepat sekali mengeras sehingga dalam kurun 10 detik harus diganti kembali. Begitu seterusnya satu tarikan garis demi garis saya coba. Cukup melelahkan dan membosankan awalnya. Oleh karena itu, tak heran batik asli mahal harganya karena di dalamnya terdapat suatu proses panjang ditemani kesabaran dan tingkat fokus yang maha tinggi. Sedikit aja saya mulai pegal, lelah, dan ga sabar, saya membuat garisnya dengan cepat dan keluar arah. Apesnya lagi. lilin pun menetes di gambar saya karena saya terburu buru. Hiks!

Garis dari lilin pun baiknya cukup tebal hingga mencetak ke belakang kain katun, jika tidak harus diulangi lagi proses di belakangnya. Sementara saya mem-batik dengan sample saya, mas mas nya dengan berbaik hati menawarkan membatikkan kain katun asli saya dan membantu membuat garis di daerah yang butuh ketelitian tinggi dan detail yang banyak. Makasih mas, boleh kok kalau mau diselesaikan semua #lah #dikasihhatimintajantung

Belajar pakai canting.. sabar!!

4. Belajar mewarnai
Masih menggunakan kain katun sample, setelah dirasa sudah mulai terbiasa, mas mas ini pun mengajarkan saya step berikutnya yakni teknik mewarnai. Di tengah workshop, telah tergantung diagram berbagai warna yang telah diberi nomor untuk memudahkan kita mengenali warna. Great idea! Beberapa warna juga seperti hijau baru akan bereaksi di bawah sinar matahari atau setelah proses pencucian sehingga apa yang kita warnai saat ini mungkin tampak berbeda dengan hasil akhirnya. Dengan kuas kecil dan besar, saya belajar mewarnai pelan pelan karena jika tidak warnanya suka merembes keluar dari garis. Sekali lagi, musti sabar dan telaten.
Mewarnai di sample. Hasilnya dari jauh saja terlihat sudah acak haha

5. Let's try on real thing
Tak terasa sudah tengah hari. Setelah mengisi perut, kami terus melanjutkan karena target hari ini harus selesai. Kali ini saya sudah diperbolehkan langsung bekerja dengan kain katun asliku. Mulai lagi deh saya duduk di samping kompor lilin dan mulai menebalkan garis. Pada akhirnya, ketika saya rasa gambarnya terlalu banyak garis, akhirnya saya bikin simple biar cepat. Saya tak lupa menambahkan nama mandarin dan nama saya di kiri atas kain. Gini gini kan hasil keringet seharian loh! Setelah diperiksa depan belakang (dan direvisi oleh mas nya), saya pun diperbolehkan mulai mewarnai. Saya awalnya takut, takut merusak hasil karya sendiri sehingga setiap warna selalu saya konsultasikan dengan mas nya. Untungnya mereka ramah dan selalu memberikan ide dan feedback baik. Malah mas nya membantu saya memberi efek shading ke gambar ikan saya. Wow! saya malah gak kepikir sampai ke sana.

6. Dijemur
Setelah berkecimpung dengan warna dan terlihat cukup layak, kain saya pun dijemur sementara agar warnanya bisa terlihat indah. Sayangnya cuaca mendung malah hujan :/

7. Mewarnai lagi
Setelah agak kering, mas nya melihat hasil gambar ikan saya yang tentunya simpel sekali dan masih kacau warnanya. Dia pun membantu memperbaiki warna yang nyasar, dan men-touch up nya agar terlihat lebih baik.

8. Membuat batik cetak di sampingnya
Untuk samping sampingnya, kami menggunakan batik tempel yang banyak tersedia pilihannya di sini. Saya sengaja memilih motif ala Bali yakni barang untuk di kedua sisi batik saya.

9. Jemur lagi
Setelah hampir 90% terlihat OK, kain dijemur lagi untuk "mengunci" warnanya. Di sini juga tahap terakhir jika ada yang ingin ditambah atau diwarnai lagi. Si mas mas nya dengan baik hati menggambar motif megamendung di belakang ikan saya biar tidak terlihat kosong. Saya juga meminta mas nya untuk memberi tanda tangan di gambar ikan tersebut karena sedikit banyak mas nya turut membantu batik saya terlihat indah. Karena apes sedang hujan. terpaksalah kain dijemur dengan bantuan hair dryer agar cepat kering. 

10. Direbus
Tahapan terakhir ini adalah memasak kain dengan larutan kimia agar beberapa warna (hijau misalnya) dapat keluar dan ini juga adalah tahapan terakhir dari pembuatan batik.

11. Selesai!
Inilah penampakan batik saya. Sungguh tak diduga, saya puas!
Hasil akhir Batikku
Kami selesai mengerjakan semua jam 4-an cukup melelahkan tapi tiap kali melihat ikan koi ini, saya selalu sumringah. Terbayar semua kerja keras hari ini. Host Mom saya juga sangat puas dan akan menghadiahkannya untuk kakaknya. Hm.. great idea!

Workshop ini boleh dibilang lebih tenar dikalangan orang asing(!) terhitung hanya saya orang lokalnya dan salah satu ibu bersuamikan orang asing yang mengikuti workshop ini. Adapun beberapa bule adalah langganan workshop ini dan selalu datang tiap tahun. Mereka bahkan sudah sangat mahir membuat batik. Ada seorang ibu yang dengan rok batik yang telah dibuatnya 5 tahun lalu (cantik banget!) sedang membuat batik di sutra dengan desainnya dari nol dan mungkin akan mengerjakannya hingga beberapa bulan kemudian. Ada juga yang sesama peserta hari ini tak mampu menyelesaikannya hari ini dan harus kembali lagi esok dan tentunya bayar lagi. Tapi, apapun itu masing-masing yang datang punya tujuan dan kecintaan yang besar terhadap batik. Aku jadi bangga ih!

Ada yang mau membuat batiknya sendiri juga gak? berikut saya kasih tipsnya agar workshop ini lebih menyenangkan :
1. Booking terlebih dulu karena terkadang mereka tidak menerima peserta mendadak yang datang tanpa reservation karena mereka harus menyiapkan alat dan bahan hari sebelumnya.
2. Pakailah sandal dan baju yang nyaman atau yang tidak masalah jika terkena noda.
3. Saat terbaik untuk melakukan batik workshop adalah ketika hari cerah dan matahari bersinar terang agar sewaktu menjemur warnanya bisa keluar maksimal.
4. Meski mas-mas nya siap membantu, tapi lebih baik jika memilih desain yang lebih simpel agar keburu mengerjakannya. Intinya sesuaikanlah dengan kemampuan anda sehingga tidak perlu harus merepotkan orang lain.

Fasilitas :
1. Mulai dari pukul 10.00 WIB - sore hari (sekitar jam  4-5 sore)
2. Antar jemput di sekitar Ubud
3. 1 botol Air minum
4. Tersedia menu makan siang (biaya tambahan mulai dari Rp.20.000) di tempat dan rasanya enak. Worth it. Save Time.
5. Toilet yang bersih
6. Sewaktu workshop berlangsung ada 3 orang mas mas yang menghandle 10 orang di saat bersamaan. Cukup kok untuk mendapatkan perhatian mereka eaak.

Widya Batik
Alamat : Jl.Sriwedari No.61.Br.Tegallantang Ubud,Gianyar, Ubud, Bali 80571
Harga : Rp. 450.000

Staycation di Villa Karang Dua Bali

Selasa, 16 Februari 2016 0 komentar

Imlek tahun 2016 ini sangat berkesan. Saya menghabiskan beberapa hari di kampung, beberapa hari di Ubud dengan host family sewaktu di USA, dan setelahnya saya menyisakan 2 hari hanya untuk leyeh leyeh, almost doing nothing.

Trip ke Jambi dan Ubud tersebut cukup menguras tenaga sehingga ketika memilih tempat untuk staycation, akomodasi yang saya inginkan adalah sebuah tempat yang jauh dari kebisingan, nyaman, lengkap sehingga saya tak perlu harus ngapa-ngapiin.

Mungkin seperti juga jodoh, datangnya tak diduga dan tak tahu dengan siapa, dapatlah saya sebuah villa terpencil di desa kutuh, ungasan. Villa yang saya huni selama 2 malam tersebut adalah Villa Karang Dua. Untuk mencapainya dengan sepeda motor, dari bandara Ngurah Rai perlu waktu sekitar 1 jam. Hanya perlu mawas diri karena belokan masuk ke villa ini sangat mudah untuk terlewatkan karena tidak ada sign / penanda yang mencolok. Jadi patokannya cari aja plang villa karang putih (kakaknya villa karang dua yang lokasinya sebelahan) yang berada tepat di pertigaan masuk gang (U-turn). Lebih mudahnya saya sih pake google map, nyampe.

Dari gang kecil tersebut masih harus berkendara kira kira 10 menit lagi lewat jalan yang beraspal namun sudah tak mulus. Hanya ada beberapa warung kecil dan rumah penduduk sisanya hutan di samping kiri kanan sebelum saya tiba di villa. Itupun nyasar hingga ke ujung jalan dan rupanya jalan buntu. Untungnya dekat sana, saya melihat satpam yang ramah. Saya langsung bertanya, dan ternyata saya sudah tiba di lokasi karena memang si villa karang dua ini terletak di paling pojok dan persis di atas pantai pandawa. Saya belum pernah ke pantai ini namun rasanya seperti sudah karena paling tidak sudah lihat dari atas dan lucu deh melihat kerumunan manusia yang bentuknya kayak semut :
Pantai Pandawa dari atas
Tiba di villa, saya disapa halaman hijau buat main mini golf dan juga lapangan tenis sekaligus basket. Barulah ada sebuah rumah dengan pintu yang selalu terbuka, sepertinya selalu siap menerima saya. Dari jadwal rencana check-in jam 2 molor hingga hampir jam 5 saya disambut dengan antusias oleh para staff villanya.

Mereka langsung membantu mengangkat tas saya, menyuguhkan welcome drink, memberikan lap dingin, menyetel musik musik ala bali, hingga saya juga disambut villa manager dan staffnya. Wah ini mah mereka yang excited menerima tamu sepertinya! 

Welcome to Villa Karang Dua
Dari depan villa, begitu masuk saya sudah terkesan dengan konsep villa yang open-space ini. Living room berada di tengah dengan warna dominan putih dan dihiasi dan dilengkapi dengan berbagai ornamen khas Indonesia seperti pajangan dari kulit kerang, patung patu kayu, lukisan penari bali dan juga ada permainan permainan yang bisa digunakan untuk mengisi waktu macam congklak atau catur.
Living Room
Leyeh-Leyeh sore hari
Bisa berbaring di kolam atau kursi santai
Dari living room, saya beralih ke meja kayu di belakang tempat bersantap yang langsung menghadap ke kolam kecil yang sangat mengundang buat diceburi. Rasanya saya nyaris tak pernah merasa kepanasan karena udara di sini sirkulasinya selalu baik dengan pepohonan sekitar dan toh ada kolam yang bikin adem. Setelah itu, pemandangan di belakang adalah sebuah backyard hijau yang luas dan kosong dengan background birunya laut pandawa ditambah langit selatan bali. Such a dream house!

Villa dengan konsep family ini punya dua kamar tidur. Di kiri terdapat sebuah bedroom twin bed, cocok buat anak anak dengan kamar mandi luas dilengkapi shower. Di kanannya terdapat master bedroom dengan king size bed dan bathtub yang tertutup 3/4. Jadi kalau malam malam saya pipis, suka lama karena sambil nyambi liatin bintang bintang di langit atau liatin ranting pohon yang tertiup angin. Kalau lagi mandi juga tiba tiba ada tetesan hujan yang menyelip masuk ke bathtub.. ughh gimana gitu rasanya!

Master Bedroom

Bedroom satu lagi
Malam hingga pagi hari, suasana villa didominasi oleh keheningan, hanya suara-suara dari alam. Para staffnya dari malam sudah menanyakan menu makan pagi yang saya inginkan dan keesokan harinya, menu tersebut sudah terhidang manis di meja makan :)

Sarapan Nasi Goreng
Biar anti-mainstream saya makannya di kolam bareng floaties imutku :D
Breakfast Time
Selama dua hari tinggal di sini, benar saja saya hanya keluar sekali untuk jalan jalan dan sisanya paling keluar ke warung beli indomie (ya elah!) atau makan malem di warung nasi sekitar. Sisanya siklus hidup saya hanya bedroom-pool-bathroom-bedroom-pool dan begitu seterusnya. Yah beginilah staycation ala-ala saya, lebih banyak menghabiskan waktu buat foto foto narsis, mengendorkan urat, puas puasian bobo, nonton TV hingga akhirnya waktu yang memisahkan kita.

Staycation : Misson Accomplished! Thank you Villa Karang Dua!

**

Fasilitas :
1. Wi-Fi (sayangnya sewaktu saya menginap karena hujan deras, alatnya malah kesambar petir jadi tidak bisa saya gunakan).
2. Breakfast ( Western & Indonesian style alias mi goreng atau nasi goreng ditambah dengan sepiring buah).
3. Tennis Court & Mini Golf. Untuk tennis raket dan bola harus dibawa sendiri.
4. Shuttle car (menyesuaikan jadwal dan ketersediaan).
5. Private butler (dalam sehari ada 1/2 orang yang standby di villa dari pagi hingga kira kira jam 9 malam memastikan kalau kita butuh apa apa dapat terpenuhi. Misalnya saya minta tolong beliin pulsa, pompaiin floaties gold swan, hingga mereka juga yang nutup dan buka pintu villa karena tentu saja saya sudah ngorok hihih)
6. Dapur (sangat bermanfaat sekali karena cukup lengkap. Ada rice cooker, mesin pembuat kopi, dispenser, kompor, kulkas, dan peralatan lainnya)
7. Halaman yang luas yang dapat dipakai untuk acara wedding maupun gathering.
8. Toiletries lengkap hingga hair dryer.
9. Security 24 jam. 
Areal Hijau Villa
Tips :
1. Pakailah lotion anti nyamuk karena nyamuk di sini galak - galak. #lirikbadanbentolbentol
2. Floaties gold swan saya bukan dari villa, namun sangat membantu buat properti foto dan juga "mainan baru" di villa. Jika tidak mau bosan bisa bawa laptop, buku, kerjaan untuk menghabiskan waktu.
3. Beli makanan / minuman sebelum ke villa in case laper / pengen nyemil. Kalau cuma es teh sih bisa minta stafnya buatin. Tapi kalo es duren yah nggak ada sodara-sodara. Paling gak nyetok mi, nasi, telur atau apalah yang mudah buat dimasak di villa.
4. Semua area di villa adalah smoking-free.

Travel Diary hadir di Apps

0 komentar

Seiring zaman berkembang, blog kini sudah bisa diakses dari mana saja termasuk Aplikasi. Beruntungnya, saya ditawari buat bikin Apps untuk Iphone dan Android secara gratis. Yah gak nolak lah yah?

Keunggulan apps yah tentu saja kini temen temen bisa ngikuti perjalanan saya dalam satu kali klik dan gak perlu lagi ngetik halaman blog saya ini hehe. Selain itu, tampilannya lebih Okay dan full dibanding kalao baca versi mobilenya. Lalu..lalu.. downloadnya pun gratis loh.
Tampilan Blogku di Layar Iphone
Yang berminat silahkan cari : Len Diary atau klik di sini untuk download :
Iphone :
https://itunes.apple.com/au/app/len-diary/id1061259824?mt=8

Android :
https://play.google.com/store/apps/details?id=me.dwnld.smt374

Cobaiin dong yah.. ditunggu kritik dan sarannya kawan. :)

Menyapa Orangutan di Tanjung Puting

Rabu, 03 Februari 2016 0 komentar

Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) merupakan tempat di Kalimantan Tengah di mana anda bisa bertemu langsung dengan Orangutan, sang penguasa hutan. Bukan cuma itu, tapi anda juga akan menikmati panorama di sepanjang Sungai Sekonyer yang masih Alami, melihat monyet-monyet bergelantungan dengan bebas dari atas klotok, Bekantan tanpa malu-malu menunjukan bulunya yang berwarna keemasan, menikmati sajian dari kunang-kunang yang hinggap di pohon di malam hari, bahkan melihat buaya yang sedang berjemur di tepi sungai. 
Tour Murah Tanjung Puting
Jika tertarik untuk meng-explore tempat ini, berikut rekomendasi itenary untuk anda :
Hari Pertama: Pangkalan Bun – Kumai – Tanjung Harapan
Tour akan dimulai di siang hari menyesuaikan dengan Jadwal kedatangan di Pangkalan Bun. Guide Lokal akan menjemput peserta dari Bandara atau Hotel di Pangkalan Bun untuk langsung  menuju pelabuhan di Kumai dan langsung naik kapal untuk menuju Camp Tanjung Harapan, bertemu langsung dengan Orangutan.
Di sore Hari perjalanan dilanjutkan menyusuri sungai sambil mencari tempat yang pas untuk bermalam, malam harinya kita akan menginap di atas kapal dengan dengan disediakan kasur, bantal dan kelambu. Kapal juga dilengkapi dengan toilet dan kamar mandi. (L/D)
Hari Kedua: Pondok Tanggui – Camp Leakey
Ketika terbangun di pagi hari yang damai, kicauan burung dan suara alam akan membuat pagi pertama di Tanjung Puting akan berbeda dengan suasana pagi di kota yang penuh hiruk-pikuk kepenatan.
Perjalanan hari kedua dilanjutkan menuju Camp Pondok Tanggui, bertepatan dengan feeding time Orangutan pada pukul 9 pagi peserta akan berjalan menuju tempat feeding yang ditempuh sekitar 20 menit dengan berjalan kaki. Selain melihat Orangutan,anda juga bisa melihat tumbuhan Kantong semar yang senang memakan serangga.
Setelah puas bertemu dengan Orangutan, perjalanan dilanjutkan dengan Kapal menuju Camp Leakey, pos Orangutan terakhir yang akan kita kunjungi. Di sepanjang perjalanan di sungai yang berair hitam kita akan disuguhi panorama hutan yang masih alami. (B/L/D)
Hari Ketiga: Taman Nasional Tanjung Puting – Kumai – Pangkalan Bun
Di hari terakhir setelah sedikit berleha-lehat menikmati hari terakhir di Taman Nasional Tanjung Puting maka kita akan melanjutkan perjalanan kembali ke Pelabuhan di Kumai menyesuaikan dengan jadwal penerbangan kembali ke kota masing-masing. (B)
Seru yah? Berbekal info dari atas maka saya tertarik memasukkan Tanjung Puting sebagai salah satu destinasi berikut yang akan saya kunjungi pada tanggal 25-27 Maret 2016. Karena tak mau repot saya pun akan ikut Open trip dengan itenary seperti di atas yang diadakan oleh Backpacker Borneo dan ini juga terbuka buat umum loh. Jadi aku dan kamu kamu akhirnya bisa jalan bareng nih :D
Biayanya : 1.950.000 / Orang (tidak termasuk tiket pesawat)
Fasilitas apa yang didapat?
  •          Kapal kayu dengan fasilitas MCK standar internasional
  •           Perlengkapan tidur seperti Kasur, Bantal dan kelambu
  •          Guide berbahasa Inggris (Bahasa Indonesia juga bisa kok)
  •          Mobil penjemputan dari dan ke Bandara atau Hotel
  •          Tiket Masuk Taman Nasional
  •          Makan 6 kali (B=Breakfast, L=Lunch, D=Dinner)
  •          Koki yang berpengalaman
  •          Biaya Kamera
  •          Air Mineral dan kopi/teh selama di Kapal
  •          Donasi untuk Pelestarian Orangutan
More Info  :Email : tanjungputingtour@gmail.com
Pin BBM 5A58F73E 
WA 085651202195
Ketentuan Trip:
1. Down payment (DP)  di transfer ketika deal tentang keberangkatan dan pelunasan paling lambat 1 minggu sebelum keberangkatan.
2. Harga di atas untuk wisatawan lokal, untuk wisatawan mancanegara akan ada penyesuain harga berdasarkan tarif masuk di Taman Nasional.
3. DP(50%) dianggap hangus jika peserta membatalkan keikutsertaannya, kecuali menemukan pengganti.
4. Jika terjadi pembatalan oleh panitia karena sebab yang tidak dapat di tanggulangi, maka DP yang sudah di bayarkan akan dikembalikan.


Info Flight menuju dan dari Pangkalan bun:

  •         Jakarta ke Pangkalan Bun: Trigana Air (09.15 – 10.20)
  •         Surabaya ke Pangkalan Bun: Kalstar (6.10-7.10)
  •         Pangkalanbun ke Jakarta: Kalstar (12.50 – 14.05)
  •         Pangkalan Bun ke Surabaya: Trigana Air (14.00 – 15.25)
See you guys there!

 
Wisata © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets