Rumah Kiboku Dago - Bandung

Sabtu, 25 Juli 2015 0 komentar

Rumah Kiboku adalah sebuah penginapan alternatif bagi yang ingin menikmati hawa sejuk Bandung layaknya zaman dulu. Terletak di bukit Dago, penginapan ala Bed & Breakfast ini sangat murah kalau dibandingkan dengan resort / hotel yang ada di sekitarnya. Tempatnya pun strategis yakni di tepi jalan, dekat dengan supermarket dan warung makan.

Sewaktu saya check-in di bulan puasa, penginapan ini kebetulan lagi sepi. Saking sepinya saya berasa yang punya rumah deh terlebih ditempatkan di kamar paling bawah. Karena terletak di bukit, kamar kamar tamu ada di bawah lembah gitu jadi lumayan bagi tulang yang tak kuat lagi seperti saya agak ngos-ngosan juga.

Dari luar, sayangnya papan nama bangunan ini agak tidak terlihat. Pokoknya kalau dari terminal dago lurus terus hingga ke bukit, nanti bangunan hitam putih berpagar besi ini ada di sebelah kanan jalan. Di lobby yang merangkap tempat makan, dapur dan ruang santai ini tersedia beberapa mainan buat anak anak biar gak bosan lalu juga ada air minum galon bagi yang mau refill.

Staffnya yang ramah membantu saya membawa tas turun ke kamar. Tadaaa ini dia :

Rumah Kiboku
Kamar di Rumah Kiboku
Lalu tiap kamar juga punya teras cantik untuk menikmati pemandangan hijau. Pas banget buat menghabiskan sore sambil baca buku atau hanya leyeh leyeh di sini :
Rumah Kiboku
Di depan kamar Rumah Kiboku
Lumayan banget yah. Desainnya beneran seperti rumah bukan hotel. Saya pikir karena penginapan ini tipe bed & breakfast, cuma tersedia fasilitas minimalis. Namun ternyata lumayan lengkap kok. Handuk, Toiletries (sabun cair), wifi, kamar mandi dalam dengan hot shower, TV dan kasur besar yang empuk. Saking sejuknya tidak ada AC di kamar ini hanya ada kipas angin yang saya sia siakan karena saya tidak perlu lagi. Bahkan saya tidur masih pake selimut dan nggak gerah.

Begitu paginya, saya buka tirai jendela gede gede karena nggak ada orang lalu menggeser pintu kaca dorong tersebut lalu membiarkan hawa pagi mengisi ruangan. Asoyy! Belum lagi makan pagi bisa diantar ke ruangan sehingga saya berasa makan pagi di taman rumah.Karena saya menginap bertiga bareng adek adek (at no extra cost!) kami nambah extra makan paginya (nasi goreng) dan cukup bayar Rp.20.000. Sungguh terlalu! Terlalu murah untuk kemewahan ini!

Rumah Kiboku
Pemandangan hijau dari atas Rumah Kiboku
Nasi goreng buatan Rumah
Sewaktu check-out pun staffnya masih berbaik hati membawa koper saya naik lalu menyiapkan bon. Iya! Di sini tuh bon nya masih nulis tangan :) rumahan banget yah. Dateng lagi ah!

Truly a home away from home!

Rumah kiboku
Alamat : Jl. Raya Golf  no 2B (Dago Atas atau tepatnya di Bukit Dago Resort sebelahan dengan Hotel Arcodia)
Telp : (022) 2517583
Rate (akhir Juni 2015)  Rp.300.000

Gojek vs Ojek Biasa

Kamis, 23 Juli 2015 0 komentar

Sebelum pindah ke Jakarta, saya nggak kepikiran tuh harus install GoJek. Nah ketika sudah tinggal di sini dan harus pergi liputan kemana mana, baru berasa alat transportasi itu penting sekali. Naik taxi tiap saat, mahal dan macet. Untungnya ada Gojek di Jakarta yang menjadi solusi kemacetan dan penyelamat kantong. Sialnya, udah dua kali saya coba install apps ini namun gagal. Saya tak pernah dapet sms verification code-nya. Huft hingga akhirnya ketika tukeran Hp dengan adik saya, barulah saya bisa install Gojek dan langsung mencobanya.

Berikut perbandingan pengalaman pribadi saya menggunakan jasa Gojek VS ojek biasa yang mangkal / kebetulan lewat di Jakarta :
 
Pemesanan
Gojek : Hanya dapat dilakukan menggunakan apps. Kasian yang nggak punya smartphone nih.
Ojek : Tinggal melambaikan tangan ke pangkalan ojek atau berdiri di pinggir jalan aja, sudah pasti ada abang abang berhenti atau meng-klakson kita

Penjemputan
Gojek : Dapat di-track di apps nya sehingga kita tahu gojeknya tidak PHP.
Ojek : Kecuali anda udah sohiban ama si tukang ojek, bisa tuh tinggal minta dijemput.

Fasilitas
Gojek :Mendapatkan helm khusus yang bersih dan wangi, masker dan penutup rambut yang baru sehingga nggak perlu takut ketular kutu / ketombe. Kali aja pas musim hujan, ada fasilitas tambahan baru yakni jas hujan. Eaaa!
Ojek : Helm yang entah kapan terakhir nyucinya dan selalu meninggalkan aroma khas pendahulunya. Pastikan anda keramas setelah menggunakannya yah!

Perjalanan
Gojek : Ditanya dulu apakah lagi terburu buru atau tidak. Jika iya, si tukang gojek bakalan ngebut tapi tetap berhati hati. Jika tidak, maka dia akan santai saja sambil cerita cerita. Semua tukang gojek yang kebetulan saya tumpangi sangat terbuka dan ramah. Asik lah!
Ojek : terkadang jutek. Terkadang diam. Terkadang juga di jalan tiba tiba mau membelokkan arah dengan alasan "macet" hufft! belum lagi suka menerobos, cenderung mau cepat saja tanpa memperhatikan jantung saya yang sudah mau copot!

Biaya
Gojek : Meski tidak ada promo masih terjangkau apalagi jika dibandingkan dengan ojek biasa
Ojek : tergantung waktu (malam lebih mahal, kalau tidak ada angkutan lain lagi maka lebih mahal lagi) dan tergantung mood abangnya
Kesimpulan
Gojek : Puas dan sangat direkomendasikan. Namun terkadang di rush hour (pas jam pulang kerja) susah banget untuk dapetin gojek yang bersedia mengantar kita.
Ojek : Jika mendadak harus pergi, ojek biasa bisa tetap jadi pilihan karena banyak tersedia di mana saja. Cuma harus pinter pinter nawar juga.


Cerita khusus dari si tukang Gojek :
Abang gojek pertama yang saya coba kebetulan lagi break kerja 1 bulan, dan baru nyoba 2 hari tapi sudah jatuh cinta pada pekerjaan ini. "Penghasilannya lumayan banget" meski lagi promo Rp.10.000 kemana saja yang sangat menguntungkan customer ini aslinya tidak mempengaruhi pendapatannya karena mereka tetap mendapat bayaran biasanya hanya sisanya perusahaanlah yang lagi nombokin.

Dengan sistem bagi hasil 80(untuk abang gojek) : 20 (untuk gojek) jangan heran pendapatan abang abang ini jauh di atas gaji saya yakni minimal bisa dapat 6 juta ke atas bahkan ada yang tembus ke 10 juta. Sistem ini juga sangat membantu bagi ibu ibu rumah tangga yang ingin punya uang belanja sendiri tanpa minta minta ke suami. Suatu kali saya dapatnya ibu ibu gojek, dia sangat puas telah bergabung dengan Gojek. Mumpung belum mencapai batas maksimum 55 tahun untuk jadi supir gojek, dia yang hanya punya beberapa tahun lagi tampak semangat banget seperti mengejar deadline hehehe. Dari cideng barat, saya minta diantar ke Gedung Sapta Pesona dan kebetulan ibu ini tinggalnya berdekatan lokasi saya. Hanya dalam hitungan menit dia sudah tiba di depan kantor. Si ibu juga langsung bisa nyari jalan pintas masuk ke gang - gang dan warga sekitar dengan ramah menyapa si ibu karena sudah pada kenal. Hebat!

Picture by Gojek
Duh jadi kepengen beralih profesi kalau begini! Gimana caranya jadi tukang gojek?
Menurut si abang, rekrutmen diadakan langsung di bangka raya, Jakarta selatan dan peminatnya membludak. Bahkan ada yang rela ngantri dari jam 2 subuh dan jumlahnya bisa ratusan. Syarat untuk menjadi tukang gojek sangatlah mudah yakni minimal tamat SMP, mempunyai KTP, SIM yang masih berlaku dan pajaknya kendaraannya tidak bermasalah atau cek di sini lebih lengkapnya. Setelah daftar nantinya akan ada wawancara standar dengan tanya jawab seperti kenapa mau bergabung di gojek dan lain lain. Hayo sapa yang berminat?

Namun, seiring kontroversi gojek merebut pendapatan ojek biasa, tak sedikit tukang gojek yang dijutekin sama ojek yang "menguasai" daerah tertentu. Si abang gojek itu pernah tuh jemput di stasiun dan malah ditendangi ama ojek ojek disana. Untungnya, si abangnya kalem aja. Dia memahami tindakan anarkis dari ojek ojek tersebut dan menggangap sebenarnya ojek biasa itu belom ter-edukasi aja.
"Kalau udah tau gimana pasti dia juga mau gabung ama gojek." begitu kata si abang.
Duuh abang, God Bless You!

Semoga semakin banyak gojek gojek yang dapat memberikan rasa nyaman seperti ini yah. Untuk ojek biasa, cobalah belajar dari sistem gojek. Coba abang ojek belajar tidak mematok harga kemahalan, bersikap ramah, bersih agar penumpang mau menggunakan lagi jasa ojek biasa. Amin!

Kalau kamu, apa kesannya setelah mencoba gojek dan ojek biasa?
Kalau review gojek vs grabbike lihat di sini yah

Btw, saya punya kode referral nih : 543611350 bagi yang mau credit Rp.50.000 for firs-time user. Lumayan banget kan! Share punya kamu juga dong :)

Dusun Bambu, Family Leisure Park di Bandung

Rabu, 22 Juli 2015 0 komentar

Dusun Bambu adalah sebuah taman wisata keluarga seluas 11 hektar di tengah sejuknya udara Lembang, Bandung. Berbekal mobil sewaan, saya dan kedua adikku melaju dari Dago pagi pagi agar terhindar dari macet. Perjalanan selama kurang lebih 1,5 jam berjalan mulus dan juga kami disuguhi keindahan alam Bandung terlebih dahulu. Begitu sampai di kawasan Dusun Bambu, para pengunjung terlebih dahulu harus memarkirkan kendaraanya karena setelah itu hanya ada Wara wiri, kendaraan jenis pick up terbuka yang dihias berwarna warni mencolok yang akan mengantarkan pengunjung ke area Dusun Bambu. But, that's not my case karena saya menginap di Eagle Camp maka kendaraan kami boleh masuk lewat jalur khusus dan parkir di tempat yang tersedia.

Kelar dengan urusan check-in, kami langsung tidak sabar ingin bersenang senang di Dusun Bambu. Terlebih dahulu kami pergi ke bagian information centre dan mengambil peta serta informasi tentang tempat hits ini agar tahu mana dulu yang ingin dilakukan. Semuanya seru dan menyenangkan soalnya!

What to do :
1. GoKart
Ada dua jenis gokart yang tersedia yakni yang besar dan bisa buat tandem (berdua) dan juga yang single dengan ukuran mini. Masing masing adik saya mempunyai kesempatan naik sebanyak 3x putaran dan dijaga langsung oleh pengawasnya jadi gak perlu takut terjadi apa apa. Aman!
Gokart di Dusun Bambu
2. Sepedaan
Kami menyewa sepeda bertiga dan melakukan beberapa kali putaran di Dusun Bambu. Rata rata semua fasilitas dapat dilewati sepeda meski harus selalu waspada jika meninggalkan sepeda karena nggak ada tempat parkirnya. Karena emang daerahnya berbukit bukit, kami hanya memilih jalur yang pendek dan datar, kalau mau ngenjot sampai atas bukit, wah nggak kuat! Peminjaman sepeda ada di dekat Kampung Layung atau sebelum lobby Dusun Bambu.
Sepedaan di Dusun Bambu
2. Playground
Di playground yang terletak agak di atas bukit ini, tersedia aneka permainan yang kebanyakan ditujukan bagi anak anak seperti petting kelinci, naik kereta keretaan dll. Namun ada juga yang menarik dicoba bagi yang dewasa seperti menembak & memanah.

Menembak di Dusun Bambu
3. Bermain air di air terjun buatan
Ketika saya suruh melepaskan sepatu, dengan senang hati kedua adikku langsung mengiyakan dan melompat ke mata air yang mengalir dari atas bukit. Perlahan mereka menapaki bebatuan. Walau sempat jatuh terpeleset karena batu batu tersebut licin, namun tidak mengurangi kengembiraan yang ada. Rasanya jadi benar benar seperti lagi menyusuri sungai!
Bermain air di Dusun Bambu
4.Narsis
Beberapa tempat di Dusun Bambu sangatlah Instagram-able sehingga tak jarang bahkan ada juga yang poto pre-wedding di sini. Bawalah kamera dan berkreasi dengan gaya gaya centil anda.
Sawah di Dusun Bambu bikin adem
5. Naik perahu keliling danau atau bisa juga minta abang abangnya dayungkan. Terdapat juga kereta air yang dikendalikan dengan mesin. Tinggal pilih!
Dusun Bambu
Siap keliling danau di Dusun Bambu

What to eat :
1. Pasar Khatulistiwa
Dengan konsep foodcourt, Pasar Khatulistiwa layaknya pusat kuliner di Dusun Bambu. Maklum aja disinilah yang paling sesuai dengan selera dan kantong, mengingat yang dijual rata rata makanan tradisional Indonesia mulai dari mpek mpek hingga kerak telor. Ada juga sih jajanan luar seperti takoyaki. Sistem pembayarannya lucu karena rupiah kita harus ditukar terlebih dahulu dengan uang mainan ala monopoli gitu dan tidak bisa ditukar kembali. Jadi mending liat dulu mau makan apa, totalin baru ditukar agar tidak ada yang bersisa. Selain itu, di pasar khatulistiwa ini juga ada pusat oleh oleh dan ada mini market mini bagi yang ingin membeli minuman botolan / makanan ringan.

Pasar Khatulistiwa
2. Burangrang Cafe
Bagi yang pengen bersantap lebih keren ala restoran dengan menikmati gunung Burangrang, cobaiin Burangrang Cafe. Cafe ini juga menjadi lokasi breakfast bagi tamu yang menginap dan terdapat dua lantai dengan dekorasi yang keren serta makanan yang nikmat!
Burangrang Cafe
Makan Pagi Nasi Goreng Ayam di Burangrang Cafe
3. Saung Purbasari
Yah namanya perut Indonesia, pasti nyari nasi yah. Saung Purbasari hadir dengan sajian terbaik kuliner Indonesia dan tak lupa memanjakan mata karena berada di pondok dekat danau buatan yang dapat menampung hingga 12 orang. Sangat cocok di-book untuk arisan atau gathering keluarga karena menawarkan privasi yang full. Selain itu habis makan kekenyangan, tinggal menggelepar di pinggir danau dan bobo siang.
Saung Purbasari
4. Lutung Kasarung
Ini restoran lagi kekinian banget! Berbentuk seperti sarang burung yang lagi melayang, kita dapat menaiki canopy besi khusus untuk ke Lutung Kasarung. Di restoran ini sebaiknya booking dulu karena hanya ada beberapa tempat yang tersedia. Pilihan makanannya antara lain makanan Indonesia dan Western. Bagi couple, suasanan malamnya romantis banget. Bagi kawula muda yang mau hangout, siang hari cocok adalah waktu terbaik.
Lutung Kasarung

Where to stay :
1. Kampung Layung
Didesain untuk memberikan sensasi tinggal di perdesaan tradisional ala sunda, villa kampung layung sangat menjaga privasi tamu karena terletak di bawah area dusun bambu tepat di depan area sawah sawah. Selain itu tiap villa mempunyai halamannya tersendiri dan untuk area ini ada gerbang khusus tersendiri.
Rate : mulai dari Rp.2.500.000

2. Eagle Camp (Sayang Heulang)
Yang ingin merasakan berkemah tanpa harus repot repot membangun tenda dan mengorbankan kenyamanan, camping ground Eagle Camp (Sayang Heulang) adalah pilihan terbaik! Selain itu karena nginap, saya justru merasakan pengalaman terbaik di Dusun Bambu ketika pagi pagi belum ada pengunjung datang. Serasa milik sendiri!
Rate : mulai dari Rp.2.000.000

Eagle Camp
Eagle Camp
Eagle Camp
Tenda dalam Eagle Camp lengkap dengan Sleeping Bag
Secara keseluruhan lokasi Dusun Bambu sangat tepat bagi yang sudah sumpek dengan pemandangan kota dan hawa panas. Di sini sepanjang mata menoleh, hanya ada hijaunya gunung Burangrang dan hawa sejuk yang men-detox paru paru kita.

Info:
Dusun Bambu
Alamat : Kolonel Masturi Km. 11, Situ Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat 40551, Indonesia
Telp : (022) 82782019 Hp : 085721179022 Pin BB : 572624AO
Teman teman ada yang udah pernah kesini? Apa kesannya?

Cloud Lounge Rooftop Bar Jakarta

Minggu, 19 Juli 2015 0 komentar

Satu lagi tempat nongkrong favorit saya di Jakarta, yakni Cloud Lounge Rooftop Bar. Sepertinya setelah saban hari bergelut dengan macet, rasanya pengen banget menjauh dan hanya menikmatinya dari atas. Nggak heran yah banyak lounge yang mengerti perasaan saya yang begini dan muncullah restoran restoran kelas atas yang berada di puncak pencakar langit salah satunya Cloud.

Sesuai namanya, saya berasa di atas awan. Yah lumanyanlah ini rooftop lounge kedua tertinggi se - jakarta setelah SKYE yakni di lantai 49 The Plaza. Cara ke sininya mudah aja. Bisa langsung masuk dari gedung the plaza, atau dari mall Plaza Indonesia lurus terus nanti langsung terhubung juga kok. Sempat pindah lift dua kali karena begitu nyampe di Altitude, ada beberapa restoran high class lainya, jadi kita harus bilang saya maunya ke Cloud baru dianterin ke lift berikutnya.

Begitu nyampai di sana, mbak mbaknya langsung menyambut dan mempersilahkan kami memilih tempat. Hari itu malam senin sengaja saya pilih biar nggak rame tapi rupanya hot spot yakni kursi yang langsung berhadapan dengan view udah diborong. Mau duduk di sofa, jelas nggak mampu bayar karena ada minimum order. Yah udah saya dan temanku duduk agak daleman aja. Ada yang bentuk sofa macam gambar di bawah, namun karena hanya berdua kami mojok di tengah aja ala ala standing bar gitu duduknya.

Cloud Lounge Rooftop Bar Jakarta
Cloud Lounge Rooftop Bar Jakarta

Cloud Lounge Rooftop Bar Jakarta
Cloud Lounge Rooftop Bar Jakarta
Suasananya asik. Musik livenya nggak kencang sehingga ngobrol nggak usah teriak teriak. Lampu dibuat agak remang namun masih kelihatan sekitarnya. Mbak mbak pramusajinya memberikan menu sambil merekomendasikan Exotic Sunset (semacam mocktail) ke temanku dan aku menggambil Tea Frappe yang rasanya justru kayak kopi menurutku. Kesimpulan : rekomendasi mbaknya yang betul hanya exotic sunset. Kami berdua suka. rasanya manis manis seger gitu ditambah buah leci segar. Sayangnya kurang banyak :p

Ruangan di Cloud lebih kecil setengah dari SKYE, jika penuh palingan hanya 50 orang yang bisa duduk, selebihnya yah berdiri. Ada juga sih yang indoor tapi yah nggak asik karena kan mau liat pemandangan lampu kelap kelip! Keunikan lainnya ialah Cloud punya Vodka room, yah semacam ruang khusus untuk minum vodka yang sayangnya nggak dibuka karena waktu itu lagi bulan puasa.

Di sini dress code terlihat lebih santai karena sempat ada liat cowok yang pake kaos oblong, yang emang si mbak pramusaji pun bilang kalau untuk firs-timer masih dikasih kelonggaran. :) Namun jangan dateng beramai ramai kaos oblong, sandal jepit yah tetep aja bakal nggak dikasih masuk.

Pemandangan Jakarta malam ini :
Cloud Lounge Rooftop Bar Jakarta
Pemandangan Jakarta dari Cloud Lounge Rooftop

The Cloud Lounge & Living Room
Alamat : The Plaza Office Tower Lantai 46&49, Jalan M.H. Thamrin No. 28 - 30, Jakarta Pusat
Telp : 021-29922450
Rate : mulai dari Rp.100.000

Ada yang udah pernah mampir? suka nggak?

Wahana Bermain di Kidzania Jakarta

Rabu, 15 Juli 2015 0 komentar

Kidzania merupakan wahana bermain dan edukasi bagi anak anak dan remaja (2-16 tahun) untuk belajar mengenai lebih dari 100 jenis profesi yang ada.

Konsepnya mirip sebuah miniatur kota dimana anak anaklah masyarakatnya. Jadi kota di Kidzania ini didesain mirip kota aslinya. Ada uang sendiri, ada jalan, ada gedung gedung tempat mereka kerja dan bermain hingga ada penjara.. yah kali aja ada yang bandel tinggal dijebloskan yah.

Untuk memberikan kesan bener bener beda, di depan konter penjualan tiket Kidzania anak anak dan pendamping akan melalui gate Garuda Indonesia..berasa di bandara mau terbang kemana gitu.

Sebelumnya, untuk membeli tiket saja antrian sudah mengulur panjang padahal Kidzanianya belum dibuka. Jika datang berombongan, mending book tiket jauh jauh hari dan bisa group check in. Setelah membayar, anak anak dan pendamping dipasangkan gelang khusus untuk mendeteksi keberadaan anak. Ya kali tempatnya luas, ada dua tingkat sehingga saya pun sering nyasar!

Begitu kami masuk, para staff di kidzania sudah berjajar rapi menyambut pake tari tarian diiringi musik. Lucu juga yah yang dewasa pun akhirnya bertingkah jadi anak kecil hehe.

Nah, di Kidzania ini ada dua jenis atraksi yang dimainkan anak anak. Yang pertama yang mengurangi poin, yang satunya menambah poin. Yang mengurangi poin tipenya adalah permainan seperti panjat tebing, naik taxi dll. Yang nambah poin artinya anak anak harus bekerja di macam macam konter seperti kerja jadi reporter, di lab dll. Poin ini dapat dikumpulkan terus dan nantinya dituker dengan souvenir. Penjelasan tentang tipe aktifitas tertempel di tiap konternya kok lengkap dengan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan, jumlah anak yang bisa ikut bermain, poin yang didapat dan lain lain.

Kidzania Jakarta
Suasana jalanan di Kidzania Jakarta dengan angkutannya

Kidzania Jakarta
Kompas di Kidzania Jakarta

Kidzania Jakarta
Siaran di Kidzania Jakarta

Kidzania Jakarta
Pemadam Kebakaran beraksi di Kidzania Jakarta

Meski ada setengah hari, bermain di sini tetep saja kurang. Saya sebagai orang dewasa, melihat adik saya keasikan gitu jadi ngiri!!!!! Bring me back to my childhood please!!

Kesimpulan : Adikku ketagihan dan mau datang lagi next time!

Tips & Trik bermain di Kidzania :
1. Jika anak sudah cukup besar (remaja) tidak perlu pendamping sebenarnya karena melatih mereka untuk belajar sistem yang ada di Kidzania. Namun jika masih kecil, pasti biasanya mereka takut. Yah daripada mereka nggak enjoy dan hanya duduk duduk saja, ada baiknya didampingin, namun untuk awalnya saja. Tapi ada juga tipe keluarga yang banyak cemasnya sehingga ortu hingga babysisternya pun dibawa masuk menemani. Ya elah kapan mandirinya tuh anak?
2. Kebanyakan anak anak zaman sekarang sudah punya HP sehingga sebenarnya orang tua tidak perlu cemas. Adik saya 11 tahun(6 SD) kebetulan memang tidak punya HP namun dengan tenang saya tinggalkan di dalam sendiri. Saya hanya masuk beberapa kali untuk mengecek. Pertama untuk mengantar, kedua untuk mengecek apakah dia sudah makan, lalu masuk lagi mengingatkan dia sebentar lagi kidzania akan tutup secara dia nggak punya jam. Yang terakhir saya hanya menunggu dia diluar ketika wahana bermain selesai.
3. Bawalah tas kecil untuk anak anak karena selama bermain dia akan mendapatkan banyak sertifikat, free stuff dan bagus juga untuk meletakkan uang dan Hp jika ada.
4. Harga makanan cukup mahal. 1 porsi nasi dan ayam berkisar Rp.30.000 lebih sehingga pastikan anak anak makan pagi terlebih dahulu.
5. Browsing tentang kidzania terlebih dahulu sehingga anda dan anak anak paham cara kerjanya. Selain itu, begitu masuk anak anak sudah tahu kira kira pekerjaan apa yang ingin dia coba. Hal ini sangat membantu karena memilih di antara ratusan pilihan pasti bikin bingung. Lagipula dengan begini, anda memaksimalkan waktu kunjungan.
6. Don't worry and let your kids explore the world! Buktinya saya sempat nonton Blitz, makan Wendy's, nyobain ramen, keliling keliling mall dulu sembari menunggu and everyone is happy!

Info :
Kidzania Jakarta
Alamat : Pacific Place Mall Lt. 6, Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53
Jam Operasional : 09.00 - 16.00 WIB
Telp : +62 21 5154888
Harga Tiket : Anak anak (Rp.250.000) Dewasa yang mendampingi (Rp.200.000)

Menginap di Eagle Camp Dusun Bambu

Selasa, 14 Juli 2015 1 komentar

Saya punya satu impian untuk membawa adik adikku berkemah. Kenapa begitu? karena masing masing kami dulunya pernah jadi anggota pramuka dan merasakan tinggal di alam. Nagih loh! Namun karena sekarang sudah agak tuwir, saya sudah terlena dengan yang namanya kenyamanan sehingga meski berkemah saya nggak mau harus korek korek tanah dulu sebelum buang air.Untungnya sekarang makin banyak pilihan tinggal di tenda atau yang dikenal sebagai glamping (glamour camping) dimana kita berasanya tinggal di hotel. Yang saya coba salah satunya adalah Eagle Camp, sebuah konsep penginapan kemah premium, jika tidak mau dibilang mewah yang terletak di Dusun Bambu, Bandung.

Tanpa pikir panjang dan lihat dompet saya langsung membooking via telpon dan langsung harus mengkonfirmasi pemesanan dengan membayar via transfer. Meski low season (saat puasa), tempat ini nyaris selalu penuh sehingga harus bayar terlebih dahulu. Ok demi impian yang tertunda, Bayar deh!

Hari yang ditunggu tunggu telah tiba. Dengan kendaraan sewaan dari bandung, kami meluncur pagi pagi agar terhindar dari macet. Begitu nyampai, tinggal bilang kami menginap di Eagle Camp dan langsung dipersilahkan lewat jalur khusus dan parkir di tempat khusus yang dekat tenda. Duh udah gak sabar melihat tenda kami yang berada di atas bukit. Inilah penampakannya :

Eagle Camp - Dusun Bambu Bandung
Eagle Camp - Dusun Bambu Bandung
Kasur + Sleeping Bag di Eagle Camp - Dusun Bambu Bandung

Eagle Camp - Dusun Bambu Bandung
Tenda dalam lengkap dengan ruang tamu terpisah
Wiiiih... saya cukup speechless karena sengaja nggak mau menaruh harapan terlalu tinggi. Namun ternyata, Eagle Camp (atau disebut juga Sayang Heulang) bener bener memuaskan. Daerah bukit yang didedikasikan hanya untuk tamu yang menginap (umum tidak boleh naik) membuat kami benar benar nyaman. Masing masing tenda memiliki daerahnya masing masing yang terdiri dari tenda, tempat duduk di luar dan dibawahnya ada kamar mandi dan WC sehingga nggak perlu berbagi. Tetangga sebelah jaraknya hanya lima meter tapi terhalang dengan pagar bambu dan tumbuh tumuhan sehingga nggak bakal bisa ngintip deh.

Seharian kami habiskan waktu di Dusun Bambu untuk beraktivitas. Sewaktu mau balik ke tenda yang berada di bukit, Kami tinggal minta wara wiri (kendaraan oeprasional di Dusun Bambu yang berwarna warni) untuk nganterin pulang ke tenda. Fiuuh!

Menjelang malam, kami udah memakai kaos kaki dan berlapis lapis baju namun udara tetap menggigit. Saatnya api unggun! Saya pun langsung menelpon dan tak berapa lama dua staffnya datang dan membawa kayu bakar serta peralatan lainnya dan men-setup segalanya hingga api berkobar. Cihuiii jadi juga kami kemping beneran!
Eagle Camp - Dusun Bambu Bandung
Eagle Camp - Dusun Bambu Bandung di malam hari ditemani api unggun
Paginya, begitu bangun kami males banget keluar dari sleeping bag. Udara masih dingin namun saya paksakan diri mengingat inilah saat terbaik menikmati Dusun Bambu tanpa tamu tamu lainnya. Memang segala permainan belum dibuka namun kami masih bisa keliling dusun bambu dan foto foto tanpa ada satupun tamu lainnya. Heaven!

Setelah itu kami yang sudah kelaparan, langsung menuju ke Burangrang Restaurant dan sarapan pagi sekaligus check out. Sedih deh!
 In the end, adikku bilang :
"Yah kok cuma nginep semalem sih?"
Well, we had so much fun here but the trip is not ends yet. So better be move on kids!

Nginep di sini emang bikin ketagihan nih. Kurang apa lagi coba? Menginap di tenda rasa hotel loh!
Ada yang tertarik?

Info:
Eagle Camp (Sayang Heulang) Dusun Bambu - Indonesia
Alamat : Kolonel Masturi Km. 11, Situ Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat 40551, Indonesia
Telp : (022) 82782019 Hp : 085721179022 Pin BB : 572624AO
Rate : Rp. 2.010.250 / malam dan single tent. (Juni 2015) Extra Bed : Rp.250.000
Check in time : 2 Pm Check Out time : 12 noon

Fasilitas Eagle Camp Dusun Bambu:
1. Free Naik perahu di danau untuk dua orang (jika naik satu lagi dikenai tambahan biaya Rp.10.000/orang)
2. Free Welcome drink di Pasar Khatulistiwa (bisa ditukar dengan bandrek atau  Bajigur)
3. Free Welcome snack (pisang dan tempe goreng) dan Welcome fruit (Pisang, anggur, jeruk, apel dan belimbing)
3. Free Wifi
4. Free antar balik ke Tenda menggunakan wara wiri.
5. Free Api Ungun
6. Free alat BBQ. Sayangnya kami nggak bawa makanan untuk dipanggang, nggak tahunya kalau bawa sosis, daging dan sebagainya bisa dititipin di kulkas mereka. Namun petugasnya sempat nawarin sih kalau mau bakar jagung, ada stok jagung segar sekitar 8-10 ribu / biji. Sayangnya kami udah kenyang.
7. Free Breakfast di Burangrang restaurant. Karena yang ditanggung hanya berdua, kami dikenai charge satu lagi sebesar Rp.38.396 yang mana murah banget karena menunya dalam porsi jumbo dan semuanya enak. Ada dua menu yang tersedia yakni western (sereal dan american breakfast) dan Indonesian (nasi goreng ayam). Masing masing pilihan sudah termasuk minuman (orange jus / kopi / teh dan air putih), desert (roti dan kue) serta seporsi buah segar. Yummy!
8.Free Amenities seperti air mineral, kopi dan teh dengan alat pemanas air tinggal colok serta handuk. Untuk toiletries sangat terbatas, sebaiknya bawa sendiri.
9. Bisa minta alat pemanas untuk malam hari karena ketika malem suhu bisa drop di bawah 20C.
10. Disediakan juga radio, tempat colokan listrik yang panjang serta tambahan 2 lampu senter.
11. Free parking spot dekat dengan tenda khusus bagi yang nginep.
12. Telpon ke bagian manapun sehingga bisa minta tolong buat api unggu atau pesan makan di restoran tanpa harus keluar tenda.
13. Laundry & Dry Cleaning Service
14. Safe Deposit Box
Eagle Camp - Dusun Bambu Bandung
Tempat duduk duduk di Eagle Camp - Dusun Bambu Bandung
Eagle Camp - Dusun Bambu Bandung
WC + Shower di Eagle Camp - Dusun Bambu

Car Free Day jakarta

Selasa, 07 Juli 2015 0 komentar

Jakarta adalah salah satu kota yang sulit memuaskan aku. EH?

Iya soalnya ibukota ini macet dan rawan akan masalah sosial dan kriminalitas. Kalau nggak penting penting banget atau ada agenda di Jakarta, tentu kota ini bukan bagian dari tempat yang ingin aku kunjungi.

Nah ketika menemani teman buleku dalam perjalanan pertamanya di Jakarta, kami kebetulan memilih menginap di Artotel. Lokasinya sangat strategis tepat di belakang sarinah Thamrin, dimana tiap minggu diadakan Car Free Day.

Jadilah minggu itu saya dan temanku menyewa sepeda hotel, lalu mengayuhnya ke Car Free Day. Ribuan orang sudah tampak menyemuti jalanan yang diblok. Tidak ada kendaraan. Sepanjang trotoar, para pedagang mengambil kesempatan untuk menjajakan barang. Sedang anak muda sibuk ber-narsis-ria atau mengekspresikan dirinya. Sedang yang tua atau pegiat olahraga, telah tampak basah dengan keringat.


Car Free Day Jakarta
Car Free Day Jakarta
Bagiku yang sulit jatuh cinta pada Jakarta, Car Free Day seperti lelaki tampan yang baik hati dan ngajak kenalan dulu. Sulit ditolak. Dan begitu telah mengenalnya jauh, giliran saya yang PDKT. Saya dan teman rencananya hanya muter muter nggak jelas sekitar bundaran HI. Namun karena ditantangi disemangati sama teman yang lain, kami kebablasan. Meski betis sempat minta istirahat, saya dan teman sukses mengayuh sepeda itu hingga ke FX mall! Bayangkan!

Saya rasa itu juga area Car Free Day terakhir (paling jauh). Begitu nyampe di sana, kami langsung memarkirkan sepeda, beli air minum dan tanpa menunggu kembali ke jalan raya dan engkol sepeda lagi!
Kira kira ada deh dua jam kami habiskan untuk menikmati jakarta tanpa kendaraan.

It was so much fun! A real paradise in the traffic city like Jakarta!

Surely not a thing you want to miss in Jakarta! I think I can start falling in love with Jakarta!

Jalan Jalan naik kereta api Gambir - Bandung

Minggu, 05 Juli 2015 1 komentar

Ada rasa bersalah di diriku.
Aku paling suka perjalanan dengan kereta api. Udah sempat pergi kemana mana namun kereta api di negara sendiri belum pernah dicoba. Durhakanya aku!

Nah jadi mumpung bakal berlibur bersama adik adik (baca : anak anak), aku putuskan inilah saatnya mencoba kereta api. Image kereta api kini memang sudah lebih baik. Tidak ada lagi yang serobot kursi, penumpang yang berlebih, pungli, jorok dan kesan negatif lainnya.

Aku sengaja memilih naik kereta api Argo Parahyangan dari gambir.
Berikut jadwal kereta api Gambir - stasiun Bandung Argo Parahyangan :
Berangkat Tiba
05.00         08.34
08.30         11.59
10.15         13.35
11.45         14.57
15.30         18.28
18.15         21.27
20.00         23.12

Saya dan adik adik memilih keberangkatan jam 10.15 karena ingin mengisi perut terlebih dahulu. Tiket per orangnya adalah Rp.90.000 di kelas bisnis.

Ketika hendak masuk ke stasiunnya, masih ada waktu luang kurang lebih setengah jam namun petugas pengecek karcisnya meminta kami menunggu di luar saja dulu. Takutnya salah masuk jalur dan kereta, begitu penjelasannya. Akhirnya kami mutar mutar dulu sambil mencari kursi kosong yang jumlahnya sangat sedikit itu.

Barulah ketika ada pengumuman kereta akan tiba, petugas memperbolehkan kami masuk. Untuk jurusan ke bandung, kereta api berada di lantai teratas jalur dua sebelah kanan.Tidak lama si kereta yang ditunggu dateng dan tampak beberapa pramugari serta kaptennya keluar untuk menyapa pengunjung turun dan membantu mengarahkan penumpang baru yang bingung masuk di gerbong mana (kami banget!)
Kereta Api Bisnis Argo Prahyangan Gambir - Bandung
Ternyata kereta apinya kursinya bisa diputar loh bagi yang berombongan biar asik duduknya berhadap hadapan. Kursinya sih tak cukup empuk namun lebar buat berdua dan kalo sendiri bisalah buat tidur.

Sepanjang perjalanan kereta api tidak berhenti di stasiun lain lagi jadinya tidak perlu khawatir akan macet dan penyusup.

Kereta api membelah jalanan
Asiknya lagi ketika sudah sampai di bandung pemandangan ibukota sudah tergantikan dengan hamparan sawah serta hijaunya bukit yang bikin hati adem.
Pemandangan sawah dari jendela kereta api Argo Parahyangan
Di perjalanan juga ada mbak mbak pramugari yang menawarkan makanan namun stok terbatas dan cepet habisnya. Menu seperti nasi rames dijual seharga Rp.35.000 dan teh Rp.5000. Ada juga sih air minum botolan dan pop mie bagi yang kelaparan. Untuk WC, kebersihannya terjaga dan jongkok pula. Salut!

Keputusan : Saya sungguh tak menyesal naik kereta api ke Bandung daripada naik travel. Waktu kedatangan dan keberangkatan semuanya on time. Petugasnya ramah dan sangat membantu. Kereta bersih dan perjalanan tak terkendala apapun. Recommended!

Tips nyaman berkendara kereta api Gambir - Bandung :
1. Belilah tiket terlebih dahulu. Bisa via online (nanti tinggal print sendiri di stasiun) maupun langsung datang ke konter tiketnya untuk menghindari kehabisan terutama saat peak season seperti lebaran.
2. Gunakan pakaian yang nyaman. Dalam gerbong bisnis, tersedia AC namun tidak terlalu dingin namun juga tidak panas.
3. Isi perut terlebih dahulu. Jika tidak sempat, lebih hemat jika bisa membawa makanan dan minuman sendiri buat bekal selama perjalanan.
4. Perhatikan barang bawaan. Ada sih porter yang bisa bawa bawaiin barang tapi kan bayar. Saya sih biar gak capek bawanya koper yang bisa didorong. Namun bukan yang gede karena tidak ada tempat bagasi hanya bisa diletakkan di kursi kita aja. Untuk tas bisa juga diletakkan di kompartemen atas.
5. Bawalah buku, laptop atau apapaun itu untuk memanfaatkan waktu dan mengurangi kejenuhan.
6. Jangan terlalu berisik karena rata rata penumpang memanfaatkan naik kereta untuk istirahat.

Teman teman, ada yang punya pengalaman (menyenangkan) lainnya juga?

 
Wisata © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets