Naik Kereta di Museum Kereta Api Ambarawa

Selasa, 29 September 2015 1 komentar

Naik kereta api Tutt..tutt..tuut...siapa hendak turut ke Semarang~~~

Lagu anak kecil versi zaman saya ini populer banget walaupun baru ketika dewasalah saya kesampaian naik kereta api di Indonesia.

Perjalanan saya dimulai dengan naik kereta wisata dari Bandung. Setibanya di Semarang, saya dan rombongan blogger menuju ke Museum Kereta Api Ambarawa.

Setelah kurang lebih 45 menit, bus kami pun berhenti dan parkir di belakang delman lengkap dengan kudanya yang membuat bau kurang sedap. Di sisi kanan, terpampang kios kios pedagang kecil sedang di sisi kiri, ada sebuah bangunan terbuka dimana beberapa kereta api berjajar. Di sampinya berdiri tanda pengenal besar bertuliskan "Stasiun Ambarawa" sedangkan di pagar besi bangunan kayu tersebut tertulis " Depo Lokomotif Ambarawa".
museum kereta api ambarawa
Museum Kereta Api Ambarawa
Yup inilah dia Museum Kereta Api Ambarawa, satu satunya museum lokomotif uap di Indonesia. Awalnya tempat ini merupakan stasiun yang dibangun tahun 1873 oleh Raja Willem I untuk sarana transportasi militer di sekitar Jawa Tengah. Museum ini sedang renovasi besar besaran agar pengunjung semakin betah.
museum kereta api ambarawa
Naik kereta api yuk?
Masuk ke dalam, saya menemukan lapangan yang lebih luas lagi dimana kereta api yang lain ada yang sedang dipercantik oleh mas-mas-nya atau ada juga yang sedang terongok begitu saja. Beberapa kereta meski sudah tidak bisa dijalankan lagi namun tetap masih dalam kondisi yang bagus bahkan beberapa dijadikan tempat foto pre-wed karena tampilan unik dan vintagenya.
museum kereta api ambarawa
I Ambarawa
Khusus hari ini, saya dan teman teman datang untuk mencoba salah satu kereta jadulnya. Kereta uap tersebut rupanya sudah dipanaskan sejak 3 jam lalu agar dapat dioperasikan. Pantas saja pak masinisnya menghimbau agar segera naik ke kereta.

Kereta berwarna hijau ini punya dua gerbong masing masing gerbong panjangnya 9 meter dan telah digunakan sejak tahun 1907. Sesuai dengan usianya yang sudah uzur, kereta ini melaju dengan pelan hanya sekitar 10 km / jam. Oleh karena itu, saya masih bisa hilir mudik ke gerbong di belakang atau ke depan.

museum kereta api ambarawa
Kereta api jadul yang masih bisa dinaiki
Nampaknya, kereta ini sudah lama tertidur di museum. Ketika berjalan, peluit dan suara uap yang saling bersahut sahutan mengundang masyarakat untuk berhenti dan menoleh. Saya jadi GR karena merasa bak Miss Universe yang lagi lewat soalnya banyak pelajar atau anak kecil yang melambaikan tangannya kepada saya. Tentunya dengan senang hati dan cengegesan, saya membalasnya.

Saya menerka, masyarakat sekitar mungkin jarang melihat kereta ini. Tidak heran karena untuk menyewa kereta ini diperlukan biaya sangat besar. 1 kereta dengan 2 gerbong ini dihargai 12,5 juta untuk sekali jalan. Mahal karena kereta ini hanya menggunakan kayu jati sebagai bahan bakarnya dan meski total perjalanan kami hanya satu jam bolak balik, namun inget kan dipanasinnya udah dari tadi :) Oh dan satu lagi yang bikin mahal, Nilai sejarahnya kawan.

Sepanjang perjalanan menuju ke stasiun Tuntang, saya yang memang sengaja memilih duduk di samping jendela tak berkaca ini mulai mengantuk karena terbuai angin sepoi sepoi dan dimanja oleh pemandangan hijau sawah dan Danau Rawa Pening yang berpadu dengan gunung gunung di sisi kiri dan kanan. Amboi mana tahan! 
Pemandangan ketika naik kereta api. Hijau!

Kabar Gembira!
Bagi yang ingin mencoba naik kereta ini bisa loh! Harganya Rp.50.000 di hari weekend / libur.
(Jadwal lebih lanjut langsung menghubungi Museum Kereta Api Ambarawa yah)

  “It takes only one hour but the memory of : your railway mountain tour will last forever

Travel Writing Bersama Agustinus Wibowo di SMESCO Netizen Vaganza

Minggu, 27 September 2015 0 komentar

Salah satu penulis cerita perjalanan dari Indonesia idola saya adalah Agustinus Wibowo yang telah menghasilkan 3 buku bestsellernya yakni Selimut Debu, Garis Batas dan Titik Nol.

Sebagai penulis yang malang melintang dan pastinya sibuk, saya senang sekali ketika mengetahui Agustinus Wibowo akan menjadi salah satu pembicara di acara SMESCO Netizen Vaganza pada tanggal 26-27 September 2015. Acara selama dua hari ini sukses dan ramai pengunjung. Terlebih lagi acaranya gratis, dapet sertifikat dan ada lomba berhadiah jutaan rupiah. Memang keren deh acara acara di SMESCO ini. Yang ngga dateng pasti nyesel deh. Tapi berhubung saya notulen baik hati, maka saya rangkumkan apa apa saja yang koko Agus ajarkan. Disimak yah anak anak...

"Good Writing only comes from Good Travel."
Quote di atas yang dijadikan pembuka workshop langsung menohok hati saya!
Jadi...jadi.. kalau perjalanan ke rumah pacar gak bisa dijadikan tulisan dong?
Jawabnya nggak bisa kecuali rumah pacar di Timbuktu. #apasih
Memang sih pemilihan destinasi akan sangat berperan besar. Karya karya si koko agus menjadi sangat dahsyat selain karena daerah yang dituju anti mainstream banget yang dipastikan jarang ada orang Indonesia yang berani ke sana. Namun tidak hanya itu. Kecakapan koko agus dalam berbahasa lokal sangat membantu dia dalam menyelami kehidupan di sana. Dari sana saja udah dapat dipastikan akan lahir begitu banyak cerita cerita eksotis yang seru abis.
agustinus wibowo travel writing workshop
Agustinus Wibowo Travel Writing Workshop
Lalu apa saja aspek aspek yang termasuk perjalanan yang baik?
1. Travel with purpose
Kalau sekedar ke pantai gara gara bosan di kosan, tentu tidak akan menghasilkan suatu cerita menarik karena kebanyakan jadinya tulisan dengan bahasa kalbu. Hayo siapa tuh yang sering begitu? Oleh karena itu sebelum memilih tempat yang akan dituju, pastikan anda punya tujuan mengapa memilih tempat itu. Apakah untuk mencari jejak keluarga yang pernah hilang atau napak tilas kisah cinta yang belum usai? Anda yang menentukan!
2. Komunikasi
Yang membuat hidup suatu cerita adalah orang orang di dalam cerita itu sendiri. Menurut koko Agus akan lebih sulit bercerita tentang gunung ketimbang kota karena tidak ada / minim interaksi di gunung. Masa iya mau ngomong sama rumput yang bergoyang atau semilir angin? Saya sendiri suka kagum sama dialog dialog di buku koko Agus karena dari sana benar benar saya merasa mengenal tokoh tersebut. Dialog doalig tersebut juga yang membuat saya dapat menerka nerka karakter orang tersebut. Jadi, next time your trip cobalah lebih banyak menyapa, berbincang bincang dengan nara sumber / orang yang terkait dengan cerita yang sedang anda buat. Perspektif mereka tentu akan memberi warna berbeda pada tulisan anda.
3. Observasi
Ini nih bagi yang introvert dan pendiam, mungkin akan lebih suka disuruh observasi ketimbang nyapa strangers. Observasi bisa meliputi manusia, benda atau apa saja yang ada di lingkungan sekitar. Jangan lupa yang tak kalah penting dan sering kali missed adalah observasi perasaan kita sendiri. Apakah anda merasakan suatu perasaan khusus ketika berada di suatu tempat? mungkin bahagia, kecewa, sedih, dll? Telusuri akar tersebut dan semoga ada sebuah kisah menarik di baliknya.
4. Riset
Salah satu keunggulan buku koko Agus menurut saya adalah karena banyakanya sumber dan fakta yang mendukung cerita sehingga saya yakin ini bukan karangan semata. Sesekali saya seakan akan merasa membaca buku sejarah namun ditulis dari kacamata seorang indonesia serta up to date dan mudah diterima oleh nalar orang umum seperti saya. Koko agus sempat bilang semakin mudah kita memahami bukunya, nyatanya semakin sulit dan keras dia menulisnya karena berarti dia perlu usaha ekstra bagaimana merangkum semua fakta, data, kata kata hingga kalimat agar dapat dicerna semua kalangan. Nah ini juga pesan buat kita kita agar tak pernah lupa menerapkan riset ketika menulis karena bagaimanpun informasi yang kita berikan haruslah akurat.
5. Sudut pandang baru
Ini sedikit banyak agak tricky. Koko Agus baru baru ini melakukan perjalanan ke Papua Nugini yang notabane negara yang kerap kali masih disamakan dengan Papua Barat. Hello??!? Tentunya dengan sedikitnya informasi yang kita tahu dengan negeri tetangga tersebut, akan lebih mudah menulis tentang Papua Nugini ketimbang menulis tentang Ancol. Lalu bagaimana kalau kita terlanjur hanya pernah pergi ke tempat yang sudah dikunjungi sejuta umat? Tentu masih bisa tapi harus mengambil dari sudut pandang berbeda. Misalnya ke Borobudur, coba cari angle berbeda mungkin dari tour guide yang saban hari liat borobudur sampai bosan, dari si pembersih candi budha terbesar di dunia tersebut dll. Niscaya kisah perjalanan anda akan jadi unik dan menarik.

Setelah mendapatkan perjalanan yang menarik, kini saatnya segera dituliskan sehingga detail detail yang ada tidak lekas hilang. Sebelum anda mulai, tidak perlu tergesa gesa. Lebih baik lakukan research untuk mendukung cerita anda dan segera tentukan tema besar dari tulisan serta kerangka tulisan itu sendiri. Niscaya, dengan begini anda akan punya peta dari tulisan sehingga writer's block dapat dihindari. Yang terakhir, jangan lupa tulisan harus dapat ditutup dengan mengaitkan kembali ke pesan di awal agar pembaca mendapat sebuah tulisan yang utuh.
Fiuh, rasanya ribet sekali yah namun jangan menyerah karena memang sebuah tulisan yang baik lahir dari proses write-edit-delete-rewrite-edit- yang seperti tiada batas. Tak heran memang benar adanya bahwa Proses penulisan itu juga bahkan adalah sebuah perjalanan tersendiri.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang melakukan perjalanan dan menuliskannya"
                                                                                                        -Agustinus Wibowo

Kereta Wisata Indonesia

Jumat, 18 September 2015 0 komentar

Dalam rangka ulang tahun Kereta Api Indonesia yang ke-70 pada tanggal 28 September mendatang, saya sebagai pelanggan merasa beruntung karena bisa beli tiket kereta PP ke bandung kelas eksekutif seharga Rp.70.000. Bukan itu saja loh, tetapi saya juga diajak ikut #Travelingbytrain dengan nyobaiin Kereta Wisata-nya. Wihh!

Apa itu kereta wisata?
Tidak seperti kereta lainnya, kereta wisata adalah kereta penumpang yang benar benar mengutamakan privasi & kenyamanan para tamu sehingga berada lama di dalamnya, mood kita yang sedang traveling bakal selalu baik. Sebenarnya kereta wisata yang dimaksud adalah sebuah gerbong kereta yang disulap dengan interior, design, dan fasilitas yang WOW sesuai dengan kebutuhan para penumpang. Tak heran kereta wisata bahwasanya kereta wisata ini kerap kali dipakai untuk acara meeting, arisan sambil menuju ke destinasi yang kita tuju.

Ke mana saja rutenya?
Kereta wisata hanya tersedia di pulau Jawa dan tersedia di banyak kota besar di Jawa. Contohnya dari Jakarta (Stasiun Gambir) mempunyai paling banyak akses ke banyak kota yakni Bandung, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Purwokerto, Cilacap, Jogja, Solo, Surabaya dan Malang. Kereta wisata ini nantinya akan nemplok atau bergandengan di jalur kereta biasa dan jadwal berangkatnya pun menyesuaikan kereta biasa. Jadi simpelnya kereta wisata itu jalan berbarengan dalam satu rangkaian kereta api, namun terpisah dengan kelas bisnis dan eksekutif.
Kereta Wisata tipe Priority
Kereta Wisata tipe Priority
Apa saja tipe tipe kereta wisata?
Semua tipe kereta wisata menyediakan kamar mandi, mini bar, karaoke, audio dan video entertainment. Beberapa jenis kereta wisata antara lain :
1. Nusantara
Kereta paling mewah ini biasanya langganan pak presiden dan juga artis Anang & Ashanty karena dilengkapi dengan kamar tidur dan dihiasi pernak pernik dari penjuru Indonesia. Kapasitas : 19 kursi
2. Toraja
Kental dengan nuansa toraja. Kapasitas : 22 kursi
3. Bali
Kental dengan nuansa pulau dewata. Kapasitas : 20 kursi
4. Jawa
Kental dengan nuansa khas Jawa dan tersedia juga kamar tidurnya. Kapasitas : 20 kursi
5. Sumatera
Kental dengan nuansa pulau sumatera. Kapasitas : 22 kursi
6. Imperial
Kapasitas : 20 kursi
7. Priority
Kapasitas : 28 kursi
Untuk gambar dan foto jelasnya lihat langsung di webnya sini yah

Fasilitas Kereta Wisata Priority seperti apa?
1. Kursi lebar, empuk disertai selimut dan bantal mungil. terdapat semacam Entertainment layaknya di pesawat itu. Tapi headsetnya bawa sendiri yah. Selain itu ada juga meja dan colokan listriknya.
2. Toilet duduk dilengkapi wastafel di dalam
3. Mini bar. Kami dijamu dengan siomay dan kue kue enak dengan aneka pilihan minuman. Free Flow!
4. Karaoke
5. Tempat bagasi. Masing masing dapat membawa sebanyak 20kg. Bisa juga barang barang diletakkan di compartment atas kayak di pesawat.
6. Koran
7. Pramugari / pramugara yang stanby memenuhi kebutuhan kita.

Kereta Wisata tipe Priority
Kereta Wisata tipe Priority
Bagaimana pengalaman naik kereta wisatanya?
Saya dan rombongan teman blogger beruntung mencicipi kereta wisata tipe Priority dari Bandung menuju Semarang dengan waktu tempuh kurang lebih delapan jam di malam hari. Istimewanya, dalam trip kali ini ada si Trinity, si humble-famous travel blogger yang sharing sedikit tentang perjalanan karirnya dan ngomong ngomong bakal launching buku antalogi terbarunya bulan depan dengan tema horror. Hiii!

Kebetulan saya duduk di samping mbak T sehingga bisa lebih puas kepoin dia. Selepas ngobrol ngobrol, makan kenyang, saatnya tidur. AC-nya lumayan dingin sehingga membuat saya cepat pulas. Malamnya saya terbangun dan ngeliat si mbak T udah nggak ada. Hm..mungkin ke WC pikir saya. Ketika kaki saya gerakkan, tiba tiba saya menyentuh sesuatu yang empuk empuk. Oalah rupanya si mbak T tidur di lantai. Wah lantainya kereta wisata aja bisa bikin tidur nyenyak yah...hihihi
Trinity dan peserta #travelingbytrain
Hm..boleh juga nih. Harganya berapa yah?
Untuk kereta wisata priority dengan rute Bandung - Semarang, harga + pajak adalah 25juta (Pertengahan September 2015). Meski mahal, ternyata peminatnya banyak loh karena masing masing kereta wisata hanya tersedia 1 unit saja kecuali tipe Imperial & Priority ada 2 unit. Itupun sudah masuk dalam waiting list sehingga jika berminat booking jauh jauh hari yah.

Kan tidak ada yang sempurna di dunia ini. Kira kira ada kekurangannya nggak kereta ini?
Sayangnya, tidak ada fasilitas wifi on-board. Sayangnya lagi toiletnya hanya satu jadi ketika pagi hari habis bangun semua pada ngantri. Kebetulan wastafelny juga di dalam toilet, jadi bagi yang mau gosok gigi harus ngantri temen yang lagi "nyetor". Kalau tidak sabar bisa kok mampir ke kereta sebelah, yakni kelas eksekutif.

Ada yang berminat? Atau ada yang sudah pernah naik juga?
Hubungi Indorail Website
atau langsung menghubungi kantor pusat PT KA Pariwisata di Stasiun Gambir, Juanda & Bandung

Baca juga kisah peserta #Travelingbytrain yang lain :
Fahmi Anhar
Putri Normalita
Rembulan Indira
Atrasina Adlina
Citra Rahman
Albert Ghana
Taufan Gio 

Hotel Ozone Jakarta

Selasa, 08 September 2015 0 komentar

Rencana awalnya saya dan kedua adikku akan berlibur di pulau seribu. Oleh karena itu saya mencari hotel yang dekat dengan Muara Angke dan keluarlah rekomendasi Hotel Ozone. Lihat dari websitenya serta ramahnya petugas sewaktu booking via telp, saya tetapkan menginap di sini.

Sewaktu datang ke hotel ini, cukup mudah mencapainya dan rata rata supir taxi pasti tahu karena berseberangan dengan Rumah Sakit PIK. Hm..saya dikiranya mau jenguk bapaknya anak anak kali!

Hotel ini tersimpan dalam gedung Ozone yang kalau malam cantik banget karena gemerlap dengan lampu birunya. Kita harus naik ke lantai Lobby hotel, barulah anda bisa menjumpai resepsionis yang sebelahnya langsung tersambung dengan tempat makan.

Hotel Ozone Jakarta
Ruang makan menyambung ke lobby hotel Ozone
Untuk kamarnya, ada jendela selebar kamar yang bisa untuk melihat pemandangan.Kalau malem cantik, kalau pagi adem, kalau siang silau loh! Kamarnya cukup minimalis namun cukup buat kami bertiga.
Hotel Ozone Jakarta
Kamar tidur Hotel Ozone Jakarta
Hotel Ozone Jakarta
Hotel Ozone bersinar di malam hari
Saya sempat mencoba dinner di hotel ini karena pilihan rumah makan yang tersedia di sekitar ini terbatas. Hanya Tea House Cafe di lantai 2 nya mall aja yang saya suka dengan rasa yang enak dan harga terjangkau.

Nah balik lagi ke dalam kamar, kami menelpon room service dan memesan berikut ini :
Soto Ayam + Nasi Rp.60.000
Asean Food Rice (nasi goreng) Rp.55.000
Service Rp.12.720
Tax Rp. 11.500

Total Rp.139.220
Dan rasanya biasa banget. Ugh kecuali nasi goreng agak lumayan, sedih deh. Jauh lebih enak makanan breakfastnya.

Tapi selain itu, hotel ini tetep recommended kok asal bawa bekal pulang hehe
Info :
Hotel Ozone
Alamat : Jl. Pantai Indah Utara 3, PIK - Jakarta Utara 14660, Indonesia
Telp : 021 - 2967 3700
Rate :mulai dari Rp.450.000

Sanur Village Festival 2015

Minggu, 06 September 2015 0 komentar

Sanur terdiri dari dua kata yakni “Saha” dan “Nuhur” yang berarti keinginan untuk mengunjungi. Terletak di bagian selatan pulau Bali, Sanur memang bukan destinasi yang paling dicari ketika mengunjungi pulau dewata. Namun, nyatanya sewaktu saya kesana justru disanalah saya baru merasakan keramahan orang bali yang sesunguhnya.
 
Dulu, ketika terjadi tragedi bom Bali di tahun 2005, seluruh pariwisata di Bali mati suri. Bule-bule tidak berani datang, jalanan sepi, okupansi hotel menyusut memprihatinkan. Untungnya ada komunitas Yayasan Pembangunan Sanur yang berinisiatif dan mengambil tindakan bijak dengan mulai mempromosikan Sanur kembali sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman dan menarik untuk dikunjungi melalui serangkaian acara yang diberi nama Sanur Village Festival. 

Awalnya respon yang diberi tidak begitu banyak. Namun seiring waktu event ini makin membesar dan mendapat kepercayaan dari masyarakat dan sponsor. Apalagi acara ini (hingga sekarang yang ke 10) murni dari komunitas dan untuk komunitas. Nggak pake EO. Wiih! Makanya salut banget sama acara tahunan yang bisa menjadi wadah kreativitas warga dan melestarikan warisan budaya ini. Untuk tahun ini temanya adalah “The New Spirit of Heritage” dan makin terasa spesial karena dibuka langsung oleh dua Menteri yakni Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Koperasi dan UKM yakni AAGN Puspayoga. Festival berlangsung dari tanggal 26 – 30 Agustus 2015 ini dilaksanakan di seluruh wilayah Sanur dan beberapa highlight kegiatan yang selalu ditunggu tunggu masyarakat Bali dan wisatawan adalah :

1. Jukung Competition
Tanggal : 26 Agustus 2015
Lokasi : Pantai Segara Ayu
Sanur merupakan kawasan pesisir yang tak lepas dari kehidupan masyarakat nelayan. Para nelayan masih setia menggunakan Jukung yakni kapal tradisional yang bergantung pada angin. Kompetisi jukung ini diikuti lebih kurang 20 kapal yang berlomba melayari sepanjang pantai sanur. Para wisatawan dan warga sekitar pun berlomba lomba memberikan semangat kepada para nelayan sambil menikmati layar warna-warni yang berkembang di pantai.
Sanur Village Festival
Jukung Competition
2. Environmental Care
Tanggal : 26 Agustus 2015
Lokasi : Berbagai pantai di Sanur
Sanur tidak hanya memiliki pantai putih bersih dan laut tenang yang tepat untuk tempat berenang. Di samping itu sanur juga merupakan tempat bertemunya air tawar dan air laut. Menjaga keseimbangan alam dan terus menlestarikan lingkungan adalah upaya yang terus didengungkan termasuk di Sanur Village Festival. Sebagai contohnya, serangkaian acara yang melibatkan masyarakat dan wisatawan dalam menjaga alam diantaranya becah clean up, edukasi lingkungan hidup, penanaman terumbu karang, pohon bakau, kelapa dan tanaman langka lainnya. Ada juga pelepasan tukik, pengolahan sampah, pameran lingkungan hidup dan aneka kampanye penyelamatan bumi lainnya.
Sanur Village Festival
Turtle Release
3.Music & Culture Show
Tanggal : 26 – 30 Agustus 2015
Lokasi : Main stage di Maisonettee area Inna Grand Bali Beach
Setiap harinya di panggung utama digelar serangkaian hiburan seni & budaya yang memukau para penonton. Mulai dari pertunjukan musik dari penyanyi papan atas seperti Indra Lesmana, Sandy Sandoro dan lain lain, peragaan busana, hingga tari tarian dan pertunjukan teatrikal di panggung yang megah. Selain itu masih di kawasan ini mulai dari pukul 11 siang hingga tengah malam, ada banyak booth makanan makanan khas bali & luar negeri yang menjual makanan dengan harga yang terjangkau. Yah kira kira masih 20-30 ribu anda sudah bisa duduk santai sambil lihat pertunjukan. Ditambah nggak ada tiket masuk loh ke kawasan ini. Berasa pasar malam gitu deh! 

Sanur Village Festival
Main Area Sanur Village Festival
5. Santrian Cup
Tanggal : 30 Agustus 2015
Lokasi : Pantai di Hotel Puri Santrian
"Nenek moyangku seorang pelaut"
Syalalal lagu ini pasti udah familiar banget yah. Nggak heran di festival ini ada Santrian Cup. Santrian cup adalah lomba berlayar yang terbagi dalam kategori dewasa dan anak anak. Yang paling menarik tuh liat anak anak kecil lengkap dengan life jacket mendorong perahu kecil dengan gagah beraninya. Meski nggak dilepas ke laut lepas namun hanya rute jalur yang telah disediakan oleh paniti, tapi mereka patut diacungi jempol. Tidak hanya peserta dari lokal loh namun banyak juga anak anak bule yang turut meramaikan acara. Katanya sih kebanyakan dari sekolah berlayar gitu. Oooh...
Sanur Village Festival
Santrian cup pesertanya ada yang masih imut imut
6. Village Cycling Tour
Tanggal : 26 – 30 Agustus 2015
Lokasi : Sanur Area
Salah satu kelebihan pantai sanur adalah adanya jalur khusus bersepeda. Oleh karena itu tidak heran Village Cycling Tour yang dipandu oleh lokal menjadi salah satu program yang paling dinikmati sembari mengenal Sanur dengan bersepeda. Terbagi dalam dua kali trip yakni Morning & Afternoon trip, kita akan melewati kios masyarakat di pinggir pantai, hotel dan resort berbintang, warung di pinggir jalan hingga ke pasar sindu.
Sanur Village Festival
Village Cycling Tour
7.Kite Competition
Tanggal : 28 – 30 Agustus 2015
Lokasi : Pantai Mertasari
Sebagai wujud kegembiraan atas musim panen serta musim angin yang mendukung, sejak dahulu kala warga Sanur merayakannya dengan menerbangkan layang layang. Tak heran jika layang layang telah menjadi bagian dari anak anak bali sejak kecil. Untuk terus menghidupkan budaya ini, diadakanlah festival layang layang. Tidak tanggung-tanggung layang layang yang dilombakan antar daerah di seluruh Bali ini dibuat dalam ukuran raksasa dan untuk menerbangkannya diperlukan bantuan hingga puluhan orang. Peserta yang hadir pun juga banyak yang dari luar negeri. Hari itu langit Bali sungguh indah dengan hadirnya puluhan layang layang beraneka warna dan bentuk.
Sanur Village Festival
International Kite Festival. Layangannya semua lucu!
Kira kira tahun depan Sanur Village Festival bakal ada gebrakan apa lagi yah?

Gojek VS GrabBike

Kamis, 03 September 2015 0 komentar

Malam itu sehabis dari Plaza Senayan, saya mau balik dan tak lupa memesan Gojek. Ntah kenapa beberapa hari ini sistemnya sepertinya kurang bersahabat. Dicoba berkali kali pun tidak ketemu gojeknya. Yah sudahlah kepaksa ke apps tetangga, Grab Bike. Ini pertama kalinya loh! dan lumayan berbekal pengalaman ini saya mau tidak mau jadi ngebanding bandingin.
Grabbike vs Gojek
Gambar diambil dari sini

Begini review saya :
PERBEDAAN
Layanan : Gojek punya layanan sebagai tukang ojek, tukang antar makanan, tukang beliin barang dan antar barang. Di kantor, dengan adanya gojek kami terbantu sekali karena terkadang harus mengirimkan materi / hard copy kepada klien dan untungnya ada gojek yang bisa langsung nganterin. Untuk beliin makan dan belanja, saya belum pernah coba. Sedangkan Grabbike punya jasa ojek serta taxi dan mobil. Grabtaxi sudah pernah coba dan memang tarifnya lebih murah dari harga taxi reguler.

Harga
Gojek : Per September ini menjadi Rp.10.000 (pake kode saya 543611350 untuk dapet 50rb for first time user)
Grabbike : Per september masukkan kode NGEBIKEAJA langsung dapet tarif datar Rp.10.000 (non peak hour) & Rp.20.000 (Senin - jumat pukul 16.00-19.00)

Lokasi
Gojek : Indonesia (Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan Bali)
Grabbike : Asia Tenggara tapi di Indonesia baru ada di Jakarta

Cara pembayaran :
Gojek : Cash, credit, corporate pin
Grabbike : Cash

Apps :
Ntah mengapa, mungkin karena telah terbiasa saya cenderung lebih suka appsnya Gojek. Simpel! dan satu hal yang terasa beda adalah Grabbike memerlukan kita untuk turn on location buat GPS sedangkan Gojek tidak usah. Biasanya sih saya nggak pernah turn on kan kecuali mo pesan Grabbike aja. Namun dari Grabbike yang saya suka tampilan petanya lebih berasa 3D dan ditampilkan plat nomor si driver jadi nggak usah nebak nebak yang mana satu ojek kita.

Driver:
Saya rasa ini sangat bergantung ama si ojeknya dan sejauh ini pengalaman saya baik baik saja. Namun kayaknya kalo Grabbike tidak menyediakan masker dan tutup kepala yah? Lalu saya juga pernah liat tuh rombongan Grabbike yang mangkal di stasiun Gondangdia namun sedang mencari pelanggan. Bukannya harusnya mereka lepas jaket dan helm dulu?

Asuransi
Gojek : Allianz (asuransi kecelakaan diri 10 juta dan biaya medis hingga 5 juta)
Grabbike : Need more info. Anyone?

Receipt :
Gojek : gak ada.
Grabbike : dikirim ke email. Lumayan bisa buat reimbursement hehe

Overall System :
Gojek : suka error ketika peak hour (jam pergi & pulang kerja) dan tidak bisa melakukan booking. Udah booking hingga ketemu driver pun kadang bisa error juga. Dan pengakuan beberapa orang kalau error dan credit kesedot bakalan susah mau minta gantinya.
Grabbike : Jadi andalan ketika peak hour / ketika gojek error. Bisa banget diandelin! Namun yang ngeselin Grabbike suka ngirim promosi ke email. Lalu kalau kita ga nemu driver, dia kirim notif juga ke email yang menuh menuhin inbox email.

PERSAMAAN
1. Foundernya sama sama cowok ganteng dan MBA dari harvard
2. Sama sama jualan apps dan dapat suntikan dana besar besaran
3. Sama sama menggunakan warna (dominan) hijau untuk brandnya
4. Sama sama menolong masyarakat sebagai pekerjaan utama maupun sampingan
5. Sama sama bikin nyampe cepat di lokasi. Macet? bisa nyelip kok!

Jadi dua-duanya menurut saya bagus. Sama sama nolongin aku, kamu dan banyak pihak. Tinggal yang mana available dan murah, Okay saja lah...

Kalau kamu lebih suka yang mana? Apa perbedaan dan persamaan diantara keduanya?

Seawalker Bali

Selasa, 01 September 2015 0 komentar

"Mas..mas..jadi airnya nggak masuk tuh?" tanya saya menginterupsi.
"Nggak..aman kok." jawab si mas pemandu.
"Mas..mas..beneran?kok bisa gitu?" tanya saya lagi masih penasaran.
Sepertinya mas-nya mulai malas melayani pertanyaan amatiran saya. Kalau saya tanya sekali lagi mungkin dapet piring cantik nih.

Tapi terang saja saya pengen tahu banyak. Bagi saya yang tidak punya diving license dan yang masih payah snorkeling, dunia bawah laut sepertinya hanya angan-angan saja. Jadi ketika tahu saya bakal ikut seawalker gratis, saya girang bukan kepalang.

Hari itu jam 12 siang saya dan temen udah standby di Seawalker Hotel Puri Santrian karena akan ada briefing dulu sebelum nyemplung. Pertama tama yang diputarkan adalah video pengenalan dan keselamatan tentang Seawalker tapi yang bahasa jepang, lalu bahasa inggris lalu baru bahasa indonesia. Soalnya selama di air nanti kita hanya dapat berkomunikasi dengan pemandu dengan isyarat tangan sehingga simak baik baik yah.
Seawalker Bali
Kapal Seawalker Bali
Setelah selesai dan berganti pakaian, kami dibawa ke perahu kecil di pinggir pantai dan menuju ke kapal yang lebih besar dimana seluruh alat Seawalker berada. Sesampainya disana tanpa ba bi bu lagi kami langsung dipasangkan bantalan di pundak untuk menahan beratnya si helm. Lalu satu persatu menuju ke belakang kapal dimana si helm putih yang sudah dialiri oksigen dan si pamandu udah stanby.
Seawalker Bali
Driver Pemandu beserta helm khusus sea walker
Saya dapat giliran terakhir untuk turun. Saya diminta mencemplungkan badan sambil berpegang pada tangga turun.

"Begitu dipasang helmnya langsung turun yah" begitu pinta si mas sembari mulai memasukkan helm putih itu ke kepala saya. Ups beneran berat mulai terasa di pundak sehingga otomatis saya pun langsung turun ke bawah air dan Boom! dunia saya berubah.

Sekeliling senyap. Saya tidak mendengar apa apa lagi selain tarikan napas diri sendiri. Perlahan saya merasakan tekanan udara dari selang di atas kepala mulai menekan telinga saya. Sesuai himbauan di video, saya mulai menelan ludah banyak banyak dan mengerakkan rahang. Persis apa yang harus dilakukan ketika telinga terasa sakit ketika perubahan udara di pesawat.

Saya sempat lupa untuk bernapas. Saya masih ragu ragu ketika akan mengambil napas. Dan begitu tarikan napas pertama saya ambil, resmilah saya jadi sandy, temen spongebob yang jadi alien di dunia bawah laut!


Mas mas pemandu di sebelah saya masih memegangi saya yang pelan sekali menuruni tangga dan masih takjub jadi manusia ikan. Sesudah mencapai kedalaman laut sekitar 5 meter, saya lalu bergabung dengan yang lain sambil memegangin sebuah tongkat besi yang nantinya akan ditarik si mas pemandu lainnya dan saya cukup ikut ke mana pun ditarik. Untungnya visibility air cukup bagus sehingga saya bisa melihat di sekeliling terumbu karang dan ikan ikan yang tidak takut pada manusia.

Setelah dilihat lihat, air laut itu sebenarnya masuk ke dalam helm tapi hanya sebatas leher. Selama saya tidak menunduk, air tidak akan meninggi. Jikapun air makin naik, dongakkan kepala ke atas maka air akan turun. That's simple!
Seawalker Bali
Memberi makan Ikan ikan narsis di Seawalker
Kami terus diarahkan ke sebuah bebuatan (sepertinya) dan masing masing diberikan sebuah terumbu karang yang ditempel di semen agar bisa "ditanam" di bebatuan yang udah dilubangi tersebut. Tapi semua gerakan dalam air jadi slow motion dan untuk memasukkannya saja tangan saya perlu dituntun mas pemandunya. Begitu juga ketika mau jalan di air itu lammaaa banget, satu langkah aja berat apalagi karena saya masih pangling terkekeh kekeh melihat banyak ikan menghampiri. Beberapa bahkan nakal "mencolek" tubuh saya dan menimbulkan geli geli aneh di badan. Huh kalau di darat udah saya tangkap lalu bakar deh #eh

Seawalker Bali
Coral Plantation

Selama di dalam air, sudah ada mas mas fotographer yang mengabadikan keceriaan norak kami lewat foto dan video yang nantinya dapat dibeli. Selama di dalam air pun rasanya waktu berjalan lambat sekali (sesuai gerakan kami) dan dunia jadi tenang. Mau teriak sekencang apapun gak ada yang denger. Hm.. enak juga yah kalau bisa hidup di air? menurut ngana?

Kesimpulan : Tur-nya menyenangkan dan staffnya sangat ramah. Dapat dinikmati oleh anak anak hingga lanjut usia (9-70 tahun) tanpa harus bisa berenang, tanpa harus lepas kacamata / soft lens. Disediakan tempat shower dan air minum setelah Seawalker. Peserta dapat membawa kamera underwater / GoPro.

Seawalker Bali
Alamat : Puri Santrian, Sanur, Denpasar City, Bali 80228, Indonesia
Telp : 0361-283166

Berikut videonya :


 
Wisata © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets