Denting Musik Sasando di Kupang NTT

Sabtu, 28 November 2015 1 komentar

Tanah Airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biar pun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu

Lantunan tembang "Tanah Airku" ini sungguh powerful. Biasanya kalau aku mendengarnya sewaktu di luar negeri, bisa langsung mewek. Tapi kali ini aku dan teman teman blogger sedang ada di Indonesia, tepatnya di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tapi tetep aja, liriknya begitu menusuk dan membuatku hampir menetesakan air mata apalagi dimainkan bersama dengan sasando.

FYI, Aku dan teman teman sedang berada di rumah pengrajin dan pemain Sasando ketika kami beramai ramai menyanyikannya. Si bapak maestro - Jeremias Aougust Pah - tinggal di rumah kayu yang sederhana. Tak tampak ada tetangga di sekitarnya. Letaknya memang di pinggir jalan namun tak ada tanda penunjuk bahwa di sini adalah pusatnya Sasando. Jikalau bukan dibawa oleh orang lokal, tak mungkin aku bisa tahu tempat ini.

Begitu masuk ke dalam rumah, sang maestro langsung menyambutku. Dia sudah sangat siap dengan pakaian tradisionalnya lengkap dengan topi dan memegang Sasando. Ketika aku meminta izin untuk berfoto, dia langsung standby memakaikanku topi dan tak malu malu ikut berfoto. Beta senang :)

Sasando
Sasando
Sasando adalah salah satu musik yang dipetik layaknya gitar yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Alat musik ini dulu kala ditemukan pada abad ke 17 oleh 2 orang penggembala di pulau Rote yang bernama Lunggi Lain dan Ballo Aman. Sasando kemudian sempat menghilang karena tidak ada lagi orang yang memainkannya. Kita pun mungkin kebanyakan hanya mengenalnya karena dulu pernah tampil di cover depan uang Rp.5.000. Hayo siapa yang masih punya? coba cek!

Btw, sebenarnya penulisan yang benar untuk kata Sasando adalah Sasandu, sesuai dengan dialek asalnya yakni Rote yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Namun entah mengapa alat musik ini lebih pamor dikenal sebagai Sasando. Nah, untungnya saja kiprah sasando mulai terdengar lagi setelah generasi bapak maestro dan keluarganya yang terus melestarikan warisan berharga ini. Si bapak berkat jasa jasanya telah menerima Gold Liontin dari Kementerian Kebudayaan di Jakarta pada tahun 2006. Pada tahun 2007 dia pun mendapatkan noble "Maestro" Senior of Indonesia Musician oleh bapak SBY. Sejak saat itu beliau tak berhenti menyebarkan virus sasando ke luar negeri.

Sebagai pembuka, Si bapak memainkan sasando model lama (tradisional) yang ada pengikat di ujungnya lalu dikalungkan ke leher lalu sasandonya diletakkan di pangkuannya. Sasando sendiri terdiri dari sebuah tabung bambu di tengahnya dimana di sana lah disematkan senar senarnya. Lalu yang bentuknya kayak setengah bola itu adalah daun lontar yang bisa dibuka tutup loh, fungsinya buat resonansi sasandonya.
Sasando
Maestro bermain Sasando Tradisional
Setelah si maestro unjuk gigi, kali ini si anaknya yang tampil. Biasa karena anak muda, sasando-nya pun lebih gaul. Udah ada sambungan yang bisa dicolokin ke speaker gitu. Tidak seperti yang tradisional, petikan sasando yang modern ini terdengar lebih jelas dan si anak nggak perlu repot mengalungkan tali ke lehernya.
Sasando
Sasando modern dan lagu Tanah Airku. Terharu!
Karena kepiawaiannya, Si bapak dan anaknya ini bak duta-nya Sasando yang sudah sering malang melintang di negeri orang untuk mempromosikan sasando.

Sewaktu saya mau pulang pun, saya ketemu lagi sama anak si maestro ini yang sedang "konser" di bandara El Tari Kupang sepulangnya dia dari Cina. Keren yahhh! Semoga dedikasi si bapak dan sekeluarganya membuat gaung sasando makin terdengar di mana mana.
Sasando
Live Sasando di Bandara El Tari Kupang
Kalau ada yang ke kupang dan mampir ke sini, salamin buat si maestro yah!

Alamat :
Jalan Timor Raya Km. 22 Desa Oebelo Kec.Kupang Tengah - Kupang NTT (Kupang - oebelo sekitar 20 km atau satu jam jika ditempuh dengan mobil)
No Hp : 082236388463
Info : Kita juga bisa melihat workshop pembuatan sasando dan kain asli NTT tepat di samping rumah ini loh.
Sasando
Sasando
Temen saya sempat nyanyi All of Me pake sasando begini jadinya :

How to get here :
Ada berbagai maskapai penerbangan yang sudah melayani rute ke Kupang NTT. Tapi pilihan saya akhirnya jatuh ke Sriwijaya Air
Dari Jakarta - Bali - Maumere - Kupang saya dilayani dengan baik dan bahkan masih diberikan snack selama perjalanan. Awak pesawatnya juga santai dan ramah pada penumpang sehingga perjalanan jadi menyenangkan. Beberapa pilihan penerbangan yang dapat dipilih yakni :

Jakarta – Kupang (Via Surabaya)
Berangkat : 09.20

Kupang – Jakarta (Via Surabaya)
Berangkat : 14.55

Surabaya – Kupang (direct flight)
Berangkat : 11.20

Kupang – Surabaya (direct flight)
Berangkat : 14.55

Tur Roemah Budaya Martha Tilaar

Kamis, 12 November 2015 0 komentar

Roemah budaya Martha Tilaar adalah rumah peninggalan masa kecil dari ibu Martha Tilaar. Buat cowok cowok mungkin gak begitu mengenal si ibu, tapi buat cewek cewek apalagi yang doyan make-up pasti kenal dong ibu yang mendirikan salah satu brand tradisional kecantikan Indonesian yakni Martha Tilaar Spa, Sari Ayu dan produknya yang lain.

Arsitektur Roemah Martha Tilaar ini bergaya arsitektur Indische Empire, merupakan gaya arsitektur Hindia Belanda abad ke 19 yang dipopulerkan oleh Gubernur Jendral Herman William Daendels dan sangat mempengaruhi perkembangan arsitektur The Empire Style yaitu suatu gaya arsitektur neo klasik yang melanda Eropa (terutama Perancis, bukan Belanda) yang diterjemahkan secara bebas sehingga hasilnya berupa bangunan yang berbentuk Hindia Belanda bergaya kolonial.

Rumahnya sendiri tidak terlalu luas. Begitu masuk, saya dan teman teman lain langsung memarkirkan mobil di halaman rumah. Begitu masuk ke teras bangunan ini, perpaduan budaya mulai tampak. Sebenarnya bukan hanya budaya belanda yang tampak, namun juga Chinese karena si Ibu mempunyai darah Chinese dari keluarganya.

Rumah Budaya Martha Tilaar
Masuk ke dalam Roemah Budaya Martha Tilaar
Bangunan dan bagian bagian rumah masih dipertahankan seutuhnya sesuai aslinya seperti tegel (keramik) lantai di teras hingga perabotan rumah tangga. Di rumah inilah si ibu yang dekat dengan neneknya (yang kemudian mengajarkan caranya membuat jamu dll) belajar berjualan makanan di depan rumahnya hingga ke Benteng Van Der Wick.

Masuk ke dalam rumah, terdapat beberapa kamar tidur, ruang duduk, dan lain lain yang dilengkapi dengan  foto foto masa lalu keluarga besar si ibu. Semua furniturenya masih terawat dengan sangat baik. Yang nggak kelihatan oleh saya cuma bagian dapurnya.

Rumah Budaya Martha Tilaar
Bagian dalam Roemah Budaya Martha Tilaar

Rumah Budaya Martha Tilaar
Altar Sembahyang Roemah Budaya Martha Tilaar

Rumah Budaya Martha Tilaar
Kamar tidur di Roemah Budaya Martha Tilaar
Di belakang, sudah terdapat taman mini yang juga kadang digunakan untuk acara / pementasan seni dan di sana terdapat juga pohon donasi bagi para donatur yang ingin menyumbangkan uang untuk proyek budaya yang seringkali diadakan di rumah ini.
Rumah Budaya Martha Tilaar
Udah macam cucu Martha Tilaar belum?
Bagi yang tidak begitu mengenal si ibu, dijamin habis tur keliling rumah sudah pasti mendapat pengetahun baru. Kalaupun tidak, melihat lihat rumah antik ini pun sudah pasti memanjakan mata dan berasa masuk ke dimensi waktu tempoe doeloe.

Habis tur, jangan lupa mampir ke samping kanan bangunan utama dimana terdapat toko yang menjual produk Sari Ayu (perusahaan ibu), anyaman, jamu, camilan khas gombong dan disertai kursi dan meja untuk duduk duduk. Sayangnya pas saya mau masuk malah terkunci. Mungkin harus inform mbak mbaknya yah?

Roemah Martha Tilaar
Alamat : Jl.Sempor Lama N.28 Gombong, Kebumen - Jawa Tengah
Telp : 0287-473313
Harga tiket : lokal (Rp.80.000) & internasional (Rp.90.000)

Alian Butterfly Park di Kebumen

Selasa, 03 November 2015 0 komentar

Ingin merasakan dikelilingi ratusan kupu kupu dan menengok langsung kehidupan si makhluk cantik ini? Ayuk ke Alian Butterfly Park.

Lokasi wisata ini baru buka juli tahun ini sehingga antusiasme warga masih sangat tinggi. Selain itu, lokasinya yang dekat dengan pemandian air panas Krakal di kecamatan Alian, Kebumen ini juga terletak di pinggir jalan so you probably wont missed it.

Yang uniknya, bangunannya dibuat lucu seperti kastil ala ala kerajaan. Duh berasa kayak mau jumpa putri dongeng deh masuk ke sini.
Alian Butterfly Park Kebumen
Tampilan depan Alian Butterfly Park
Begitu tiba, saya dan rombongan teman teman disambut oleh pemiliknya langsung yakni seorang dokter kandungan (lah?) dan juga permerhati budaya(!) yang bernama pak Bambang Gunawan. Keren yah saya kira bakal profesor profesor gitu!

Baru mengintip dari pintu masuknya, di dalam sudah nampak banyak anak anak SD lokal yang sedang tour wisata dengan semangatnya berlari lari mengejar kupu kupu. Di area taman yang tak terlalu besar, ada kolam air terjun buatan dan juga tumbuhan tumbuhan yang bikin si kupu kupu betah lama lama di dalam. Biar nggak kabur di atas taman sudah dipasang jaring hijau, supaya teduh juga buat para pengunjung.
Alian Butterfly Park Kebumen
Kupu kupu di Alian Butterfly Park

Alian Butterfly Park Kebumen
Suasana taman outdoor di Alian Butterfly Park
Yang paling menarik dari Alian Butterfly Park ini justru adalah sebuah ruangan kecil di samping pintu masuk yang memajang jemuran kupu kupu bayi alias masih dalam bentuk kepompong. Masing masing kupu kupu ini ada yang tahapannya beda beda. Ada yang masih malu malu dalam kepompong, ada juga yang sudah mulai menampakkan sayap indahnya. Ada juga yang sudah berhasil (kemarin sore) melewati tahapan metamorfosinya dan berubah menjadi kupu kupu indah seperti yang di tangan saya ini.
Alian Butterfly Park Kebumen
Jemuran kupu kupu

Alian Butterfly Park Kebumen
Cantik yah say... eh kupu kupunya
Dari lokasi ini saya berlanjut ngadem ke dalam ruangan setelah taman yakni masuk ke dalam ruangan yang memamerkan kupu kupu yang sudah diawetkan dan dipajang, disusun dengan indah.
Alian Butterfly Park Kebumen
Pajangan kupu kupu
Jujur saja ini baru pertama kali saya mampir ke taman yang spesialis mengurus kupu kupu. Total ada 14 jenis kupu kupu yang jumlahnya ratusan bersliweran dengan tenang di sini. Mungkinkah inilah satu satunya taman wisata kupu kupu di Indonesia?

Kerennya lagi tempat ini sukses menjadi contoh tempat yang mengkolaborasikan konservasi (kupu-kupu), edukasi (ada mbak2 yang berjaga memberikan info), ekonomi (ada gift shop) dan wisata (dikelola secara profesional).

Tempat ini meski terbilang mungil namun karena masih baru, bangunannya bersih dan WC-nya bersih. Selain di sini, pengunjung bisa lihat penangkaran kupu-kupu yang terletak di alam bebas yakni di area selatan area pemandian air panas krakal. Pokoknya nggak ada alasan untuk nggak mampir di sini deh jika di Kebumen.

Alian Butterfly Park
Alamat : Depan Pemandian Air Panas Krakal
Harga Tiket : Rp 20.000 (untuk grup min 20 orang Rp.15.000)
Jam Operasional : 09.00-16.00 (setiap hari kecuali Jumat libur kecuali untuk rombongan)

 
Wisata © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets