Trip ke Ubud - Bali ini merupakan yang pertama kali dalam rangka menemani host familyku yang sedang jalan jalan di sini. Tak disangka, si host mom (Anne) masih ingat bahwa dulu dia bilang ingin belajar membatik bersama sama kalau suatu saat ke Indonesia. Dan benar saja tanpa sepengetahuanku dia sudah mendaftarkan kami bersama sama satu harian belajar batik di Widya Batik di Ubud.
Kami datang dengan dijemput orang dari Widya batik dan ternyata usaha ini adalah bisnis keluarga dan lokasinya pun berada di belakang rumah keluarga mereka. Sangat sederhana karena berada di ruang terbuka yang diatapi tenda.
Seorang mas-mas nya dengan sigap menerangkan terlebih dahulu teori cara membuat batik dalam bahasa inggris. Berikut step step yang diajarkan sambil kami mempraktekannya :
1. Pilih motif yang anda inginkan
Sebelum ke workshop ini, saya dan host family sempat googling tentang desain / motif yang ingin kami buat. Agak mencemaskan sih karena saya gak pinter gambar. Malah kepikir mau bikin motif abstrak aja heheeh rupanya widya batik sudah menyediakan puluhan gambar di sebuah kertas A5 yang telah mereka gambar mulai dari gambar pemandangan, hewan, Hindu's God, etc. Kalau mau gambar sendiri sih sebenarnya bisa, tapi mungkin lebih bijak (mengingat waktu) pakai saja yang ada dulu. Saya pun akhirnya memilih sebuah gambar ikan koi yang lagi berenang di laut.
2. Mulailah menjiplak.
Sesudah memilih, saya menuju ke meja panjang ditengah dimana telah disiapkan masing-masing sebuah kain katun tipis yang besarnya lebar sedikit dari kertas desain. Kertas kemudian diletakkan di bawah katun dan mulailah menjiplak desain tersebut ke kartun ini. Tak perlu tebal-tebal karena nanti kalau salah mudah dihapus dan juga nanti akan ditebalkan dengan lilin.
Kami selesai mengerjakan semua jam 4-an cukup melelahkan tapi tiap kali melihat ikan koi ini, saya selalu sumringah. Terbayar semua kerja keras hari ini. Host Mom saya juga sangat puas dan akan menghadiahkannya untuk kakaknya. Hm.. great idea!
Workshop ini boleh dibilang lebih tenar dikalangan orang asing(!) terhitung hanya saya orang lokalnya dan salah satu ibu bersuamikan orang asing yang mengikuti workshop ini. Adapun beberapa bule adalah langganan workshop ini dan selalu datang tiap tahun. Mereka bahkan sudah sangat mahir membuat batik. Ada seorang ibu yang dengan rok batik yang telah dibuatnya 5 tahun lalu (cantik banget!) sedang membuat batik di sutra dengan desainnya dari nol dan mungkin akan mengerjakannya hingga beberapa bulan kemudian. Ada juga yang sesama peserta hari ini tak mampu menyelesaikannya hari ini dan harus kembali lagi esok dan tentunya bayar lagi. Tapi, apapun itu masing-masing yang datang punya tujuan dan kecintaan yang besar terhadap batik. Aku jadi bangga ih!
Ada yang mau membuat batiknya sendiri juga gak? berikut saya kasih tipsnya agar workshop ini lebih menyenangkan :
1. Booking terlebih dulu karena terkadang mereka tidak menerima peserta mendadak yang datang tanpa reservation karena mereka harus menyiapkan alat dan bahan hari sebelumnya.
2. Pakailah sandal dan baju yang nyaman atau yang tidak masalah jika terkena noda.
3. Saat terbaik untuk melakukan batik workshop adalah ketika hari cerah dan matahari bersinar terang agar sewaktu menjemur warnanya bisa keluar maksimal.
4. Meski mas-mas nya siap membantu, tapi lebih baik jika memilih desain yang lebih simpel agar keburu mengerjakannya. Intinya sesuaikanlah dengan kemampuan anda sehingga tidak perlu harus merepotkan orang lain.
Fasilitas :
1. Mulai dari pukul 10.00 WIB - sore hari (sekitar jam 4-5 sore)
2. Antar jemput di sekitar Ubud
3. 1 botol Air minum
4. Tersedia menu makan siang (biaya tambahan mulai dari Rp.20.000) di tempat dan rasanya enak. Worth it. Save Time.
5. Toilet yang bersih
6. Sewaktu workshop berlangsung ada 3 orang mas mas yang menghandle 10 orang di saat bersamaan. Cukup kok untuk mendapatkan perhatian mereka eaak.
Widya Batik
Alamat : Jl.Sriwedari No.61.Br.Tegallantang Ubud,Gianyar, Ubud, Bali 80571
Harga : Rp. 450.000
Kami datang dengan dijemput orang dari Widya batik dan ternyata usaha ini adalah bisnis keluarga dan lokasinya pun berada di belakang rumah keluarga mereka. Sangat sederhana karena berada di ruang terbuka yang diatapi tenda.
Suasana Widya Batik Workshop |
1. Pilih motif yang anda inginkan
Sebelum ke workshop ini, saya dan host family sempat googling tentang desain / motif yang ingin kami buat. Agak mencemaskan sih karena saya gak pinter gambar. Malah kepikir mau bikin motif abstrak aja heheeh rupanya widya batik sudah menyediakan puluhan gambar di sebuah kertas A5 yang telah mereka gambar mulai dari gambar pemandangan, hewan, Hindu's God, etc. Kalau mau gambar sendiri sih sebenarnya bisa, tapi mungkin lebih bijak (mengingat waktu) pakai saja yang ada dulu. Saya pun akhirnya memilih sebuah gambar ikan koi yang lagi berenang di laut.
Desain batik yang tersedia |
Sesudah memilih, saya menuju ke meja panjang ditengah dimana telah disiapkan masing-masing sebuah kain katun tipis yang besarnya lebar sedikit dari kertas desain. Kertas kemudian diletakkan di bawah katun dan mulailah menjiplak desain tersebut ke kartun ini. Tak perlu tebal-tebal karena nanti kalau salah mudah dihapus dan juga nanti akan ditebalkan dengan lilin.
Soal jiplak menjiplak.. jagonya! |
3. Belajar membuat garis dengan canting
Setelah semua gambar tampak cantik di kain katun, saatnya memulai proses batik yang sebenarnya yaitu menebalkan garis dengan lilin menggunakan canting. Tetapi untuk belajar, mas mas nya rupanya telah menyediakan sebuah katun kecil gambar kita masing masing yang telah disederhanai. Kain sample inilah yang akan digunakan pertama kali sambil si masnya menjelaskan. Posisi mencanting haruslah 45derajat tidak terlalu ke bawah agar lilin panas tidak terlalu cepat menetes, tidak terlalu tinggi karena akan membuat lilin mengalir keluar mengenai tangan. Mulailah dari kiri atas selalu. Jika sudah selesai. yang di bawah bisa diputar ke atas. Lilin yang diambil pun hanya sedikit demi sedikit, karena lilin cepat sekali mengeras sehingga dalam kurun 10 detik harus diganti kembali. Begitu seterusnya satu tarikan garis demi garis saya coba. Cukup melelahkan dan membosankan awalnya. Oleh karena itu, tak heran batik asli mahal harganya karena di dalamnya terdapat suatu proses panjang ditemani kesabaran dan tingkat fokus yang maha tinggi. Sedikit aja saya mulai pegal, lelah, dan ga sabar, saya membuat garisnya dengan cepat dan keluar arah. Apesnya lagi. lilin pun menetes di gambar saya karena saya terburu buru. Hiks!
Garis dari lilin pun baiknya cukup tebal hingga mencetak ke belakang kain katun, jika tidak harus diulangi lagi proses di belakangnya. Sementara saya mem-batik dengan sample saya, mas mas nya dengan berbaik hati menawarkan membatikkan kain katun asli saya dan membantu membuat garis di daerah yang butuh ketelitian tinggi dan detail yang banyak. Makasih mas, boleh kok kalau mau diselesaikan semua #lah #dikasihhatimintajantung
Belajar pakai canting.. sabar!! |
4. Belajar mewarnai
Masih menggunakan kain katun sample, setelah dirasa sudah mulai terbiasa, mas mas ini pun mengajarkan saya step berikutnya yakni teknik mewarnai. Di tengah workshop, telah tergantung diagram berbagai warna yang telah diberi nomor untuk memudahkan kita mengenali warna. Great idea! Beberapa warna juga seperti hijau baru akan bereaksi di bawah sinar matahari atau setelah proses pencucian sehingga apa yang kita warnai saat ini mungkin tampak berbeda dengan hasil akhirnya. Dengan kuas kecil dan besar, saya belajar mewarnai pelan pelan karena jika tidak warnanya suka merembes keluar dari garis. Sekali lagi, musti sabar dan telaten.
Mewarnai di sample. Hasilnya dari jauh saja terlihat sudah acak haha |
5. Let's try on real thing
Tak terasa sudah tengah hari. Setelah mengisi perut, kami terus melanjutkan karena target hari ini harus selesai. Kali ini saya sudah diperbolehkan langsung bekerja dengan kain katun asliku. Mulai lagi deh saya duduk di samping kompor lilin dan mulai menebalkan garis. Pada akhirnya, ketika saya rasa gambarnya terlalu banyak garis, akhirnya saya bikin simple biar cepat. Saya tak lupa menambahkan nama mandarin dan nama saya di kiri atas kain. Gini gini kan hasil keringet seharian loh! Setelah diperiksa depan belakang (dan direvisi oleh mas nya), saya pun diperbolehkan mulai mewarnai. Saya awalnya takut, takut merusak hasil karya sendiri sehingga setiap warna selalu saya konsultasikan dengan mas nya. Untungnya mereka ramah dan selalu memberikan ide dan feedback baik. Malah mas nya membantu saya memberi efek shading ke gambar ikan saya. Wow! saya malah gak kepikir sampai ke sana.
6. Dijemur
Setelah berkecimpung dengan warna dan terlihat cukup layak, kain saya pun dijemur sementara agar warnanya bisa terlihat indah. Sayangnya cuaca mendung malah hujan :/
7. Mewarnai lagi
Setelah agak kering, mas nya melihat hasil gambar ikan saya yang tentunya simpel sekali dan masih kacau warnanya. Dia pun membantu memperbaiki warna yang nyasar, dan men-touch up nya agar terlihat lebih baik.
8. Membuat batik cetak di sampingnya
Untuk samping sampingnya, kami menggunakan batik tempel yang banyak tersedia pilihannya di sini. Saya sengaja memilih motif ala Bali yakni barang untuk di kedua sisi batik saya.
9. Jemur lagi
Setelah hampir 90% terlihat OK, kain dijemur lagi untuk "mengunci" warnanya. Di sini juga tahap terakhir jika ada yang ingin ditambah atau diwarnai lagi. Si mas mas nya dengan baik hati menggambar motif megamendung di belakang ikan saya biar tidak terlihat kosong. Saya juga meminta mas nya untuk memberi tanda tangan di gambar ikan tersebut karena sedikit banyak mas nya turut membantu batik saya terlihat indah. Karena apes sedang hujan. terpaksalah kain dijemur dengan bantuan hair dryer agar cepat kering.
10. Direbus
Tahapan terakhir ini adalah memasak kain dengan larutan kimia agar beberapa warna (hijau misalnya) dapat keluar dan ini juga adalah tahapan terakhir dari pembuatan batik.
11. Selesai!
Inilah penampakan batik saya. Sungguh tak diduga, saya puas!Hasil akhir Batikku |
Workshop ini boleh dibilang lebih tenar dikalangan orang asing(!) terhitung hanya saya orang lokalnya dan salah satu ibu bersuamikan orang asing yang mengikuti workshop ini. Adapun beberapa bule adalah langganan workshop ini dan selalu datang tiap tahun. Mereka bahkan sudah sangat mahir membuat batik. Ada seorang ibu yang dengan rok batik yang telah dibuatnya 5 tahun lalu (cantik banget!) sedang membuat batik di sutra dengan desainnya dari nol dan mungkin akan mengerjakannya hingga beberapa bulan kemudian. Ada juga yang sesama peserta hari ini tak mampu menyelesaikannya hari ini dan harus kembali lagi esok dan tentunya bayar lagi. Tapi, apapun itu masing-masing yang datang punya tujuan dan kecintaan yang besar terhadap batik. Aku jadi bangga ih!
Ada yang mau membuat batiknya sendiri juga gak? berikut saya kasih tipsnya agar workshop ini lebih menyenangkan :
1. Booking terlebih dulu karena terkadang mereka tidak menerima peserta mendadak yang datang tanpa reservation karena mereka harus menyiapkan alat dan bahan hari sebelumnya.
2. Pakailah sandal dan baju yang nyaman atau yang tidak masalah jika terkena noda.
3. Saat terbaik untuk melakukan batik workshop adalah ketika hari cerah dan matahari bersinar terang agar sewaktu menjemur warnanya bisa keluar maksimal.
4. Meski mas-mas nya siap membantu, tapi lebih baik jika memilih desain yang lebih simpel agar keburu mengerjakannya. Intinya sesuaikanlah dengan kemampuan anda sehingga tidak perlu harus merepotkan orang lain.
Fasilitas :
1. Mulai dari pukul 10.00 WIB - sore hari (sekitar jam 4-5 sore)
2. Antar jemput di sekitar Ubud
3. 1 botol Air minum
4. Tersedia menu makan siang (biaya tambahan mulai dari Rp.20.000) di tempat dan rasanya enak. Worth it. Save Time.
5. Toilet yang bersih
6. Sewaktu workshop berlangsung ada 3 orang mas mas yang menghandle 10 orang di saat bersamaan. Cukup kok untuk mendapatkan perhatian mereka eaak.
Widya Batik
Alamat : Jl.Sriwedari No.61.Br.Tegallantang Ubud,Gianyar, Ubud, Bali 80571
Harga : Rp. 450.000