Makan Ala Putri di Oasis Heritage Restaurant

Rabu, 09 Maret 2016

Makan di restoran mahal, sudah biasa. Makan di restoran Indonesia yang sehat, gak pake MSG dan pengawet? sudah biasa. Makan ratusan ribu per orang? biasa juga. Namun yang luar biasa adalah jika dapat menggabungkan semuanya dan bahkan ditambah bonus diberikan pertunjukan tari lalu dilayani oleh 12 orang wanita cantik Indonesia sambil membawakan berbagai menu yang bikin ngiler.

Yah itulah konsep dari Rijsttafel, sebuah acara santap malam yang hanya ada satu satunya di Indonesia (and world!) dan adanya di Oasis Heritage Restaurant Jakarta. Dari namanya saja sudah cukup unik, konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh orang Belanda lalu dimodifikasi sedemikin rupa untuk memperkenalkan masakan Indonesia dengan kemasan yang menarik dan berbeda.

Ketika sampai di restorannya yang terletak di Cikini, saya justru merasa lagi jalan-jalan ke Museum karena di depan restoran terpajang berbagai alat musik dan ada 2 pria yang bermain gamelan dengan musiknya untuk mempersilahkan / mengantar pengunjung sewaktu masuk / keluar.

Oasis Heritage Restaurant
Ruang depan sebelum masuk ke restoran
Di dalam, nuansa Indonesia akan semakin kental dengan beberapa ruangan yang diberi nama Sumatera Room, Jawa Room, Kalimantan Room, etc dengan berbagai hiasan asli Indonesia bahkan hingga ke dindingnya pun dipenuhi oleh topeng kalimantan dan wayang kulit. Untuk taman belakang, terdapat banyak patung-patung kayu yang seakan menjadi pagar belakang.

Restoran yang awalnya adalah rumah seorang miliuner Belanda pemilik perkebunan teh, karet dan kina ini berarsitektur Belanda era kolonial dengan ciri khasnya langit-langit yang tinggi, corak tegel lantai hitam putih yang masih dipertahankan hingga sekarang, unsur kayu jati dalam rumah, serta lampu kristal asli dari Austria yang semakin membuat ruangan terlihat mewah. Bahkan patung patung maremer di taman belakang juga masih asli. Yang paling ikonik dari kesemuanya adalah sebuah jendela kaca warna warni yang didesain perancang Belanda dan bertahan hingga sekarang. Restoran ini juga hampir tidak pernah melakukan renovasi besar karena masih sangat kokoh dan baik. 
Oasis Heritage Restaurant
Meeting Room
Oasis Heritage Restaurant
Jawa Room yang tembus ke Sumatera Room
Oasis Heritage Restaurant
Taman di Belakang buat ngerokok atau hanya duduk santai ditemani patung patung kayu
Namun di antara semua keindahan tersebut, yang membuat banyak tamu kembali dan kembali lagi adalah yah Rijsttafel itu yang hanya ada di malam hari. Diawali dengan sebuah pukulan gong dari pramusaji, semua tamu pasti akan berpaling melihat seorang gadis cantik yang dengan lemah gemulai menarikan tarian Betawi secara singkat. Tarian yang indah itu kemudian diikuti dengan hadirnya 12 orang wanita dengan kebaya yang secara berurutan masing masing membawa sebuah piring yang berisi aneka lauk pauk ke meja saya.
Oasis Heritage Restaurant
Dimulai dengan tarian
Oasis Heritage Restaurant
Lalu satu per satu bergiliran menawari saya makanan
Yang pertama membawa piring berupa nasi putih dan nasi merah. Saya pun memilih nasi merah karena lebih sehat dan mahal (gak mau rugi banget!), lalu setelah selesai menyendoki, gadis kedua pun maju ke samping saya dan menawarkan lauk, lalu saya iyakan, lalu berikutnya gadis ketiga dan begitu seterusnya hingga ke wanita terakhir dan saya jadi pusing. Mungkin saya jadi pangling juga karena berasa dimanja banget dan dikelilingi begitu banyak orang hanya untuk mealayani saya. Untung mereka gak nawarin buat nyuapin juga yah?

Btw, semua lauk yang ditawarkan boleh di-skip dan boleh juga ketika kurang meminta kembali lagi. Jadi ceritanya All-you-can-eat-like-a-queen! Biar gak bosan, menu Rijsttafel ini akan berganti tiap minggunya sehingga selalu ada surprise kecil yang didapatkan tamu reguler.
Oasis Heritage Restaurant
overwhelmed ditawarin begitu banyak makanan dengan mbak-mbak cantik
Setelah semua selesai menyendoki sayuran ke dalam piring besar saya, mereka pun mengucapkan selamat makan dan pamit ke dalam dan kembali menjadi pramusaji biasa kembali.

Berikut saya kasih liat penampakan dinner saya yakni nasi campur ala Oasis Restaurant dengan menu nasi, ayam gulai, sate, tauge, acar, serundeng, chili crab (yang empuk dan enaknya kebangetan), rendang, sayur pepaya, tempe kering, kerupuk, dan gorengan tahu kipas. Untuk sambalnya, juga tersedia 4 jenis sambal mulai dari cabe ijo, sambal terasi dan lain lain cuma yah kurang pedas karena untuk mengantisipasi para bule-bule yang gak kuat pedas haha.

Ohya sebelum memulai menu utama ini, masih ada semangkok sup ayam dan kroket buat pemanasan. Untuk cuci mulutnya, disediakan es khas Indonesia dan free flow minuman. Dijamin bagi yang rakus dan banyak makan seperti saya, keluar dari sini tidak perlu makan lagi. Gak perlu lagi deh nyari abang-abang nasi goreng karena merasa gak kenyang. PUAS!
Oasis Heritage Restaurant
Tampilan akhir Rijsttafel
Tips :
Kalau mau lebih terjangkau, datengnya sewaktu siang hari karena akan tersedia menu Indonesia dan Western yang biasanya. Tapi kalau malem, berhubung restoran elit ini sudah menjadi langganan orang orang penting, sekelas Bill Clinton, Joko Widodo dan banyak diplomat serta pengusaha pengusaha lainnya, saya jadi berasa ikutan jadi orang penting juga nih :)

Mau nyoba makan dengan pengalaman berbeda?

Oasis Heritage Restaurant
Jl.Raden Saleh no 47 Jakarta
Telp : 021-3150646

0 komentar:

Posting Komentar

 
Wisata © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets