Mungkin ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Di tengah terik Jakarta, bangunan ini berdiri mentereng dengan tattonya yang berwarna ungu, penuh dengan gambar cumi cumi dan gambar abstrak lainnya. Katanya itu simbol dari kemacetan dan kesemrawutan ibukota dan dia bangga mendapatkannya dari Darbotz, seorang seniman yang mencintai tantangan hidup di Jakarta.
Lalu aku coba menghampirinya. Berkenalan dengannya. Artotel namanya, sebuah Boutique hotel yang menggabungkan konsep "Art" + "Hotel" ke dalamnya. Tak perlu banyak basa basi, aku dapat melihatnya sendiri dari aneka pilihan furnitur nyeleneh serta design unik sebagai pembuktiannya.
Artotel jakarta |
Lobby dan lantai dua Artotel Jakarta |
Selesai proses check-in yang mulus, aku diberikan kunci kamar yang juga berfungsi sebagai kunci lift. Untung saja dapatnya di lantai 3 karena jauh dari lantai 7 dimana BART - Bar at The Roof Top - berada. Soalnya jika tidak, bagi yang susah tidur, bunyi musik hingga tengah malam bisa saja dirasa menggangu.
Kabarnya tiap lantai punya design yang berbeda. Untuk lantai 3, aku dapat melihat sisi Artotel yang lebih simple serta dominasi akan warna hitam dan putih di ruangan. Aku sempat terpana dengan goresan tangan Zaky Arifin, berupa gambar Beruang di atas tempat tidur. Namun begitu melihat dinding sampingnya, aku terkejut karena hanya berupa dinding semen biasa. Selidik punya selidik, si Artotel memang membiarkannya seperti itu, meninggalkan beberapa kesan natural dengan unfinished design. Begitu saya crosscheck dengan kamar teman, ternyata sama saja. Yang membedakan hanya kamar temanku dihias dengan gambar gajah. Namun selebihnya sama. Sama sama ada tulisan "Have a wild dream" di atas gambar.
Kamar tidur studio 03 Artotel Jakarta |
"Ini neng beras kencur untuk menambah nafsu makan."
Duh si mbok, saya emang kurus namun coba deh lihat aku sewaktu breakfast.
"Kalau ini jahe, buat masuk angin."
Ah si mbok, tahu aja AC kamar dinginnya mengigit.
Namun, akhirnya aku putuskan hanya minum one shot madu murni saja.
Seduh kopi sambil melihat lukisan abstrak |
Smoking Area di restoran Artotel Jakarta |
Di hari hari terakhir bersama Artotel, badanku mulai mendambakan sensasi pijitan yang melonggarkan tulang tulang. Aku lalu menghubungi resepsionis untuk booking spa & massages.
"Baik ibu, therapist kami akan segera menuju kamar anda." jawab resepsionis.
15 menit kemudian...
Datanglah mbak mbak ayu berseragam pink dengan perlengkapannya. Karena keterbatasan ruang, spa & massagenya dilakukan di kamar masing masing. Si mbak ayu pun menggelar kain batik di atas tempat tidur, dan sesi Traditional Massage selama 60 menit pun berlangsung. I'm in heaven!
***
Baru kali ini saya mengenal sebuah hotel dengan begitu detail. Kalau biasanya di hotel cuma buat bobo dan WC, namun di sini beda. Hampir semua fasilitas aku coba. I've stayed for 5 days and it really feels Home. Selain itu hotel ini lagi nge-hitz di kalangan anak muda atau sosialita Jakarta. Satu satunya yang bisa saya keluhkan adalah hotel ini minus kolam renang dan di RoCA restaurant serta BART seringkali saya digigiti nyamuk. Other than that, you'll definitely see me here again!
Artotel Jakarta
Jalan Sunda No.3, Jakarta Thamrin, 10350, Indonesia (persis di Belakang Sarinah)
Telp : 021-31925888
Rate : Mulai dari Rp.800.000,- ( termasuk Breakfast)
0 komentar:
Posting Komentar