Gak punya duit, waktu, tenaga buat keliling Indonesia? Sayang banget padahal Indonesia itu beragam dan indah banget.
Paling tidak minimal bisa mampir dulu deh di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
TMII merupakan inisiasi dari Ibu Tien Soeharto pada tahun 1970 dimana ia berkeinginan untuk membangkitkan rasa bangga dan cinta tanah air masyarakat dengan memperlihatkan betapa indah dan megahnya Indonesia. Rancangan ini disetujui pada tahun 1971 dan kemudian pembangunan tahap pertamanya selesai dalam kurun waktu 3,5 tahun. Tepat pada tanggal 20 April 1975 TMII diresmikan oleh presiden Soeharto.
Terletak di lahan seluas kurang lebih 150 hektar, TMII itu luas banget jadi harus dipikirkan baik baik mau melihat apa, masuk yang mana dan mau ngapain. Saya awalnya hanya teringat oleh keong emas yang mirip mirip Opera House Sydney sehingga itulah yang menjadi prioritas saya.
Bersama dengan dua teman saya, dari Bintaro kami menggunakan bus dan angkot. Uh rasanya belum nyampe aja sudah mau menyerah karena harus gonta ganti angkot, bersabar dengan angkot ngetem, tunggu angkot di jalan hingga akhirnya bisa melihat gerbang TMII. Mungkin ada 2 jam di jalan!
Setelah membayar tiket masuk, kami berkunjung terlebih dahulu ke Visitor Information Centre untuk meminta peta serta melihat gambaran kira2 apa saja yang akan ditelusuri. Daripada bingung mending kami naik kereta gantung terlebih dahulu untuk melihat gambaran TMII dari atas. Ada dua line kereta gantung dan karcisnya per line adalah RP.30.000 / orang. Hari itu cukup sepi sehingga kami bertiga bisa langsung naik.
Naik Kereta Gantung |
Setelah lama lama agak terbiasa, barulah kami baru bisa menikmati pemandangan sekitar di Bawah. Tampaklah yang paling mencolok mata adalah Snowbay Waterparknya baru setelah itu rumah adat tiap tiap daerah di sebelah kiri sementara taman mini dan danau buatan bergambarkan peta Indonesia ada di sebelah kanan.
SnowBay Water Park |
Rumah suku asmat |
Setelah naik kereta gantung dan belum memutuskan akan kemana lagi berikutnya, EH perut sudah minta diisi karena bertepatan juga dengan makan siang. Langsung saja kami makan di restoran cepat saji namun rasanya kurang mengena di perut, hati dan kantong. Untung saja sebelum ke sini, saya sudah memasak mi instan beberapa bungkus. Dalam sekejap mi dalam tupperware besar itu pun ludes, Hahah untung tidak termasuk kotaknya :)
Memang makan dulu setelah itu baru otak dapat bekerja dengan baik. Kami memutuskan ingin leha leha naik mobil keliling tapi setelah tahu itu tidak gratis (Rp.5.000) kami membatalkannya, mendingan jalan kaki saja ke Keong Emas dulu sambil olahraga sehabis makan.
Keong Emas |
Sepeda Elektrik alias scooter ini hanya diperuntukkan bagi dewasa karena cara kerjanya kayak motor. Gas dan rem saja. Biayanya Rp.25.000 / 30 menit dan sebelum menyewa, harus meninggalkan KTP sebagai jaminan.
Istana Scooter TMII |
Sepeda Listrik Mini |
Berkat sepeda listrik ini juga, kami merasa telah mengubek ubek TMII dan memutuskan pulang. LOL!
0 komentar:
Posting Komentar