Norak Bergembira di Luar Negeri

Kamis, 23 April 2015

Sudah lumrah bahwasanya ketika kita baru menginjakkan kaki di daratan baru, maka segalanya terasa menyenangkan. Pemandangan biasa terlihat luar biasa. Makanan yang dimakan terasa asing dan eksotis. Yah ibaratnya sama kali rasanya dengan pertama kali nge-date. Terlambat 15 menit dianggap tidak apa apa. Lelucon basi yang dilemparkan oleh gebetan rasanya lucu sekali hingga bisa mengguncang dunia kita.

Nah begitu juga pas nyampe di Luar Negeri, rasanya tuh bahagia banget. Setiap menit disana sangat berharga. Saya selalu berusaha menggunakan "kacamata" turis walaupun telah hidup berbulan bulan disana agar selalu merasa excited dan mau meng-explor hal hal baru. Saya selalu menenteng kamera atau paling nggak HP selalu standy sehingga jika ada hal unik bisa langsung saya abadikan. Mungkin beberapa orang mikir saya norak banget ih, persis seperti orang kampung keluar kota.

Yah mau gimana, biarin aja. Wong saya jamin, rata rata orang Indonesia yang ke luar negeri pastinya juga akan melakukan beberapa "kenorakan" saya ini :
1. Foto di tempat tempat terkenal.
Kalau baru baru pergi ke luar negeri, liat bus kota aja rasanya beda banget. Akan banyak momen momen dimana kita berhenti dan terpana oleh sesuatu. Meski mungkin gak bagus bagus banget tapi karena sesuatu itu baru yah kita poto deh. Biar heboh, ditambah dengan pose pose yang gak biasa biar lucu seperti minum air mancur patung merlion atau toel patung miring pisa. Yah lumayan buat eksis di social media dan hasilnya banyak yang kasih like dan komen.

Foto di jalan gini aja rasanya keren
2. Makan / Minum makanan yang ada di Indonesia dengan maksud membandingkannya.
Sebenarnya produk makanan / minuman Amerika Serikat sangat mudah dijumpai di Indonesia. Sebut saja McD atau KFC. Namun karena berhubung udah di luar negeri, tentu pengen coba enak mana sih ama di Indonesia? Seperti saat saya di Amerika Serikat, saya tertarik juga ingin mencoba makanan cepat saji di tanah kelahirannya. Penelusuran saya, McD Indonesia lebih ada rasanya mungkin karena telah dicampur bumbu lokal Indonesia atau udah ditambahi bumbu lainnya. Nah untuk KFC, justru saya jarang banget lihat gerai fast food satu ini. Padahal kalo di Indonesia hampir di semua mall orang mengantri. Kalau untuk minuman, Yang paling kerap saya jumpai adalah pamer foto Starbuck karena emang kebetulan kopi asli Seattle ini udah mewabah di dunia dan dengan memegang cupnya aja berasa keren. Saya pribadi bukan peminum kopi hanya menyukai Frapucino Green Tea-nya tanpa whipe cream karena bikin gendut eneg, terlalu manis.

3. Mengkonversikannya ke rupiah.
Ini sebenarnya punya dua sisi. Pertama baik karena ketika belanja kita melihatnya sebagai sesuatu yang mahal jadi bisa membantu mengerem pengeluaran. Tetapi akan jadi jelek kalau kita kelewat sering menghitungnya dalam rupiah. Bisa bisa kita tidak menikmati hidup karena tak sudi mengeluarkan uang lebih yang berimbas ke kurang mendapat pengalaman karena gak rela bayar mahal.

4. Momen pertama kali melihat salju.
Maklum saja karena kita hidup di negeri tropis, salju itu barang langka! Saya dulu memimpikan pengen beneran makan salju yang bersih (yang turun dari langit) terus dikumpulin dalam piring dan dikasih susu kental manis coklat biar kayak es campur. Ah sayang nggak kesampaian. Tapi paling nggak sudah pernah makan salju yang turun dari langit (dengan membuka mulut besar besar) dan dari tanah (mencongkel lapisan salju yang bawah biar bersih).

5. Momen pertama kali naik sport car yang terbuka atasnya.
Wiih keren sekali rasanya. Ketika tinggal di Scottsdale, USA yang merupakan salah satu kawasan orang kaya di USA, mobil mobil mewah itu hal umum. Saya sempat coba naik punyanya host family dan teman sekampus. Ketika rambut acak acakan dibombardir angin, saya tetep mereasa keren. Yang nggak sempat dicicipi itu adalah naik limousine. Padahal ada hampir tiap hari parkir di depan apartemen.Pfft!

6. Lebih terrbuka
Di Indonesia orang berbusana bikini atau pakaian minim memang ada namun tak banyak. Sedangkan di luar negeri contoh saja Singapura yang paling dekat hal ini mudah dijumpai. Tank top, hot pants bersileweran dengan santai. Yah terang saja karena disana mereka tidak merasakan dipanggil, disiulin, digoda, ditanya tanya yang bagi semua wanita di Indonesia pastilah sudah muak mengalami hal ini. Jujur itulah yang membuat saya lebih berani meng-explor gaya berpakaian saya kalau sedang di Luar negeri. Rasanya nyaman dan seneng karena tidak perlu takut ada tatapan pelototan dari para pria.

7. PDA (Public Display Affection)
Dalam bahasa Indonesia-nya yakni mesra mesraan di tempat umum. Di luar negeri mencium pasangan di bibir tentu tidak akan mengundang bisik bisik tetangga. Gelayutan ampe pegel pun nggak ada yang mengubris karena yah..begitulah sudah budaya mereka. Bagi mereka mengekspresikan rasa cintanya di depan umum adalah wajar. Bagi kita yang datang dari budaya timur, awalnya mungkin kaget. Saya masih inget momen momen liat orang french kiss di depan mata. Adegan itu diikuti terus dari balik kacamata hitam biar nggak ketahuan. Lama lama mah nikmati terbiasa juga hahah. Dan kalau pun saya punya pacar, yah tak munafik mungkin akan seperti itu juga *eh*

Hal hal diatas hanya dirasakan ketika berkunjung ke luar negeri yang lebih berkembang dari Indonesia saja. Biar norak yang penting happy. Setuju?

Apa saja kenorakanmu ketika di luar negeri?

0 komentar:

Posting Komentar

 
Wisata © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets