Enaknya Solo Traveling

Minggu, 12 April 2015

Traveling mempunyai banyak bentuk dan cara. Ada yang ikut tur ke singapura, backpacking ke Lombok atau pergi manjat gunung Bromo. Apapun itu, biasanya kita cenderung mencari teman untuk diajak jalan. Bukankah the more the merrier? Bukankah makan gak makan yang penting ngumpul? Memang itulah salah satu nilai budaya kita. Kebersamaan.

Tapi dalam Traveling, ada kalanya hal ini susah diterapkan. Ada saatnya kita terpaksa pergi sendiri, ntah itu dalam rangka bussiness trip, balik kampung atau emang mau menyendiri. Setelah dipikir pikir Solo Traveling justru bisa sangat menyenangkan, hanya butuh merubah cara pandang.

Beberapa enaknya melakukan perjalanan sendiri bagi saya antara lain :
1. Menikmati suatu tempat dengan cara sendiri
Tiap orang punya kesukaan dan style masing masing. Jika pergi bersama teman, walau anda sama sama pecinta museum, tapi apakah anda akan menghabiskan waktu yang sama untuk satu museum? Tentu kemungkinannya tidak. Mungkin anda sukanya masuk ke suatu museum di kota tua, terus setelah itu nongkrong dulu di Cafe Batavia-nya sedangkan teman anda sukanya langsung go show ke museum berikutnya tanpa jeda. Nah dengan jalan jalan sendiri, anda tak perlu berdiskusi lagi dan kompromi lagi. Lakukan apapun yang anda suka karena ini perjalanan anda. Saya ingat waktu itu jalan jalan bareng kakakku ke Palembang bersama temannya. Menurut saya, grup kami ini sangat lambat dan terlalu banyak menghabiskan waktu di situ situ saja. Saya pun bosan lalu keliling keliling sendiri. EH nggak tahunya kakak saya marah karena saya ngeloyor sendiri. Duh sakitnya di sini. Menurut saya, walau perginya bareng tak selalu kok harus jalannya bareng. Ada kalanya saya mau sendiri terlebih ketika saya tak merasa ada teman jalan yang cocok. Daripada ujungnya nggak enak, lebih baik sendirian saja. Jika ada apa apa kan tinggal memberi kabar dan menentukan titik temu kembali.

2. Makan lebih sehat
Ketika pergi bersama teman atau grup, makanan cenderung disesuaikan secara general atau yang praktis saja. Bagi yang punya preferensi dalam makanan, entah itu lagi diet, alergi, pantangan, nggak doyan tentu agak gimana gitu. Kalau ditolak ribet, kalau ikut saja yah makan ati sendiri. Kalau saya cenderung juga pemilih yakni menghindari cabe(pedas), gorengan, perbanyak sayur, harus makan buah dan perutnya Asia banget. Nah ketika di USA kemarin, sewaktu traveling dalam grup terkadang kami ada stop di restoran Junk Food, namun bisa saya tolerir karena memang sepanjang jalan dan daerah tersebut hanya tersedia itu dan saya pun tidak masalah memesannya walau dalam batas tertentu. Lain waktu, ketika ada acara lagi, saya tahu bahwa makan siang yang tersedia hanya burger. Memang sih banyak sayur dan lumayan sehat, namun karena saya perut Indonesia tulen, bagi saya burger hanyalah snack namun saya mengerti kultur di sini. Dengan sadar diri saya pun menyiapkan bekal saya sendiri (ntah itu nasi / mi). Pertamanya koordinator dan teman saya geleng geleng kepala, namun saya jelaskan baik baik bahwa saya bukannya tidak menghargai usahanya menyiapkan makanan dan syukurnya dia pun mengerti. Wong saya tetep makan burgernya juga kok hihhi Jadi begitulah saya merasa sih kalau jalan sendiri saya lebih bisa memilih makanan sehat dengan bijak tanpa harus sering nggak enak menolak tawaran pizza teman.

3. Berlama lama di Kamar Mandi
Nah tak semua orang seperti saya. Kalau saya sejak di USA, suka banget menjadi penyanyi kamar mandi. Nggak cuma Hp yang saya bawa masuk bahkan juga laptop seringkali menemani aktivitas saya di dalam soalnya kan WC kering. Bagi saya, kamar mandi itu sudah menjadi tempat Me-time. Tak heran jika pergi rame rame, kadang saya suka kehilangan momen ini. Jadinya kalau antrian kamar mandi, biasanya saya kasih ke temen sekamar duluan karena saya tahu bakal keluar setengah jam lagi dan tak ingin membuat mereka menunggu.

4. Tidur lebih malam
Mau dugem ampe subuh nggak perlu takut merusak rencana grup keeseokan harinya. Nggak perlu takut juga teman sekamar berurusan dengan kita yang hangover. Atau mau begadang nonton TV show, Mau skype date tengah malam juga sah sah aja. Ups kecuali yang numpang tinggal di rumah orang atau hostel yah.

5. Bangun telat
Setelah aktivitas semalam suntuk, nggak ada yang merecoki kita untuk bangun karena sudah ditungguin dari tadi. Nggak ada juga yang ketokin pintu kamar mandi karena bus udah mau berangkat. Pokoknya tidur saja terus sampai kita merasa sudah saatnya bangun. Asik kan sekali kali alarm bisa cuti.

6. Bisa merubah rencana sekenanya
Rencananya mau ke wisata kulineran aja. Rencananya mau beli oleh oleh habis ini. Rencananya pulang besok. Ah itu kan hanya rencana, yang pastinya suka suka karena nggak ada yang nungguin dan bakal ngambek.

7. Bisa nggak ngapa - ngapaiin
Liburan kok nggak ngapa-ngapaiin? Iya bener. Liburan itu nggak harus punya itenary full seharian kok. Liburan kan ada yang buat leyeh leyeh. Jadi staycation di hotel seharian nggak dosa kok. Atau melipir ke toko buku dan baca buku gratisan sampai kaki pegel juga kerap saya lakukan. Kalau jalan bareng teman / keluarga, pastilah paling tidak harus ada yang kita lakukan.

Solo Traveling.. Menyenangkan

Nah.. Tidak buruk juga kan. Perjalanan itu dapat dinikmati sendiri maupun bersama sama tergantung kita memandangnya. Alone doesnt mean lonely right?

0 komentar:

Posting Komentar

 
Wisata © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets